Mohon tunggu...
Umi Fitria
Umi Fitria Mohon Tunggu... Lainnya - Ordinary Me

Seorang Ibu, wanita, teman, partner yang selalu ingin membuka hati dan pikiran untuk belajar tentang hidup. visit my blog on https://www.simpelmommy.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Pengalaman Memberikan ASI Eksklusif, Benar-benar Roller Coaster Feeling

6 Oktober 2022   12:10 Diperbarui: 6 Oktober 2022   17:15 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pemberian ASI eksklusif, manfaat ASI bagi bayi, manfaat ASI bagi ibu, manfaat ASI eksklusif bagi bayi dan ibu (Shutterstock/GOLFX)

Hal ini pasti membuat semua ibu khawatir termasuk saya juga pada saat itu karena tolak ukur perkembangan bayi baru lahir adalah perkembangan secara fisik di mana kita harus rajin memantau perkembangan berat badannya, dan faktor utama yang mempengaruhinya tidak lain dan tidak bukan adalah ASI karena ini adalah satu-satunya asupan si kecil.

Masa-masa ASI macet itu terjadi saat si kecil berusia empat bulan, sehingga saya langsung berusaha mencari cara, informasi dan melakukan segala usaha untuk mem-boost produksi ASI dan juga lebih sering menyusui untuk mengejar berat badan yang ideal. 

Mulai dari asupan makanan, saya lebih sering mengonsumsi sayuran hijau dan juga kacang-kacangan, disertai konsumsi susu untuk menyusui dan juga sesekali dibantu suplemen yang akhirnya semua usaha itu membuahkan hasil dan saat kunjungan rutin ke dokter si kecil sudah mencapai berat badan ideal lagi.

Belajar dari pengalaman itu, saya tetap menerapkan disiplin dalam hal pemberian ASI, baik dalam hal asupan makanan dan yang utama adalah menjaga mindset agar tetap stabil. Karena bila kita tidak bisa mengendalikan lonjakan emosi dan sangat mood swing, hal ini sedikit banyak juga berpengaruh terhadap produksi ASI loh. Sepertinya faktor terakhir ini ya yang terkadang sulit dikontrol ya, hehe.

Proses pemberian ASI ekslusif berjalan tidak berhenti hanya selama enam bulan saja, namun saya lanjutkan hingga si kecil berusia tepat dua tahun. Apakah selama rentan dua tahun ini ASI selalu lancar dan melimpah? 

Berdasarkan pengalaman pribadi jawabnya adalah tidak, mengASIhi adalah proses supply and demand, saat bayi baru lahir memang produksi ASI berada di puncak keberlimpahannya, karena ASI menjadi satu-satunya sumber makanan. 

Memasuki usia MPASI produksi ASI masih lancar namun kuantitasnya sudah mulai sedikit menurun, hal ini dikarenakan frekuensi menyusu bayi juga berkurang karena adanya tambahan asupan makanan berupa MPASI tadi sehingga saat demand berkurang, supply pun menyesuaikan dan begitu seterusnya hingga si kecil berusia dua tahun dan siap untuk full lepas ASI.

Jadi, jangan pesimis dan khawatir tentang ASI, buang jauh-jauh pikiran bisa tidak ya memberikan ASI, kira-kira ASI keluar tidak ya dam berbagai macam jenis ketakutan dan kekhawatiran. 

Jalani saja semua prosesnya, saat ada kendala jangan patah semangat untuk mencari solusi dan bila kita menemui jalan buntu, maka tidak ada salahnya berkonsultasi kepada ahli. 

ASI memang sangat penting dan menjadi asupan utama, namun kita juga tidak menutup mata bahwa setiap individu mempunyai cara kerja tubuh yang berbeda-beda sehingga outputnya pun berbeda pula. 

Bagi yang bisa memberikan ASI eksklusif bersyukurlah karena itu adalah karunia yang luar biasa. Namun, bagi yang belum bisa dan harus memberikan sufor, jangan merasa bersalah dan bersedih hati karena bentuk kasih sayang ibu kepada anak itu luas, tidak hanya distandarisasi oleh pemberian ASI saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun