Mohon tunggu...
Umi Saputri
Umi Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Motivator

Mahasiswi Tadris Biologi, IAIN Metro Lampung.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisah Nyata Save Love, Save Life "Keluargaku Hartaku" Karya Umi Saputri

5 Agustus 2021   22:56 Diperbarui: 5 Agustus 2021   23:22 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari mulai aku yang malas kerja, kini mau kerja.
Dari mulai aku yang dirumah aja, kini sering keluar rumah.
Dari mulai aku yang tidak perduli sekitar, menjadi perhatian.
Dari mulai aku yang sering marah-marah, kini jadi alhamdulillah.

Perlu kita petik hikmah

Kita harus memperhatikan anak-anak kita, boleh saja kalian para orang tua bekerja keras untuk masa depan mereka, tapi jangan sampai melantarkan mereka, apa lagi mengedepankan egois orang tua untuk tidak menuruti kemauan anaknya.

Usahakan jangan terlalu banyak janji jika belum mampu menuruti, karena menunggu yang tidak pasti itu melelahkan diri sendiri.

karena perasaan anak ketika meminta apa-apa tidak terwujudkan, akan membuatnya menjadi pupus harapan.  Semoga hal seperti ini tidak lagi menjadi permasalahan, cukup kita jadikan pembelajaran.

ingat peran orang tua sangat penting bagi anak-anak. Mari cintai dan jaga mereka sejak dini.

Untuk kalian, boleh saja menaruh harapan yang besar, namun jika mimpi itu tidak terwujudkan. Maka jangan berputus asa. Mari bangkit! Sayangi dirimu, karena masa depanmu sangat berharga ketimbang kesedihanmu yang tiada daya.


Quotes : Karena sebenarnya bagi orang tua, harta itu tidak ada apa-apa di bandingkan
kebahagiaan anaknya, karena melihat anaknya bahagia, sudah mewakili rasa bahagianya orang tua.

Referensi :

Kisah Perjuangan Kakak, Anak pertama dari orangtuaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun