Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Serpihan Hati

3 April 2025   22:47 Diperbarui: 3 April 2025   22:47 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wanita sedih sendiri ( Pixabay)

Telah kuela berjuang, membuka peluang untukmu

Namun kau abaikan, seakan hanya bayangan menari 

tergores kata menyentuh hati penamu penuh arti

Terasa hancur seperti pecahan kaca yang tak bisa bersatu

Ku tetap bertahan, meski rasa sakit menusuk-nusuk hati

Seakan telah lelah, tak sanggup lagi ingin menepi

Bolehlah, membiarkan hatiku terkubur dalam kesedihan sanubari,

Do'a teriring sejenak berdiam dalam kelam sendiri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun