Mohon tunggu...
UMI KULSUM
UMI KULSUM Mohon Tunggu... Guru - GURU SDN 2 LOGANDU KARANGGAYAM

Saya suka bersama anak anak , senang membaca serta berharap selalu mendapat ilmu baru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berbalut Rindu dalam Sekatmu

20 Mei 2024   10:25 Diperbarui: 20 Mei 2024   10:42 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika udara semakin mendekat
Ada keresahan yang terdalam di ujung sana
Rindu menyatu
Yang tak mungkin bertemu

Bagaikan teh dan kopi yang tersekat ruang
Semut di ujung sendok menjadi saksi nyata kesedihanku.
Mengaduk rasa bersama manisnya gula
Merespon larutan kopi yang mengunci

Dalam sepi membeku
Rindu berbisik namun hati membisu
Dalam balutan  relung kalbu

Pahit dan nikmat melekat
Kulihat dalam secangkir hitam pekat
Teh menyapa hangat
Di pagi hingga senja tetap setia

Tapi kerinduan semakin mendalam
Tat kala kuberdiri di depan kopi
Dalam secangkir seruputan  
Di sana ada kenangan tersirat


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun