Mohon tunggu...
Umar Khayam
Umar Khayam Mohon Tunggu... Penulis

Seseorang pembelajar. Kegiatan saat ini selain menulis juga berprofesi sebagai coach dan terapis energetik dengan modalitas Body Communication Resonance (BCR)

Selanjutnya

Tutup

Parenting

7 Tingkat Pertumbuhan Kesadaran Diri: Dari Bertahan Hidup Menuju Menjadi Bahagia

13 Oktober 2025   00:05 Diperbarui: 13 Oktober 2025   00:13 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
7 Tingkat Pertumbuhan Kesadaran Diri: Dari Bertahan Hidup Menuju Menjadi Bahagia

*7 Tingkat Pertumbuhan Kesadaran Diri: Dari Bertahan Hidup Menuju Menjadi Bahagia*


Saat Hidup Mengajak Kita untuk Menjadi Lebih Sadar

Ada saat-saat dalam hidup ketika semuanya tampak berjalan seperti biasa --- bekerja, berjuang, mengejar sesuatu --- namun di dalam dada, muncul pertanyaan yang halus tapi kuat:
"Apakah ini semua sudah cukup? Siapa aku sebenarnya di balik semua peran ini?"

Pertanyaan seperti itu sering datang diam-diam, biasanya ketika kita sedang lelah, kecewa, atau berhenti sejenak dari kejaran dunia. Dan tanpa disadari, dari sanalah perjalanan kesadaran dimulai.

Kesadaran bukan konsep rumit. Ia bukan tentang teori spiritual atau ajaran berat.
Kesadaran adalah cara kita hadir penuh di dalam hidup, melihat diri apa adanya, dan berani menumbuhkan cahaya di tengah gelap.

Seperti pohon yang bertumbuh dari akar hingga berbuah, manusia pun bertumbuh melalui tahapan kesadaran --- dari sekadar bertahan hidup hingga menjadi sumber kedamaian dan kebahagiaan bagi dirinya sendiri dan sekitarnya.

1. Kesadaran Bertahan Hidup -- Saat Hidup Masih Tentang Aman dan Cukup

Di awal perjalanan, kesadaran kita berputar pada satu hal: bagaimana caranya bertahan. Yang penting hanyalah bisa makan, bisa hidup, dan bisa bekerja.
Aku melihatnya di banyak tempat --- orang-orang yang bekerja tanpa sempat benar-benar hadir.
Di tingkat ini, kesadaran kolektif kita masih berputar di sekitar kesehatan dan ekonomi.
Kita sibuk mengumpulkan kekayaan, tapi kadang lupa menumbuhkan rasa sehat dan arah hidup.

Kita sibuk bekerja, mencari uang, menjaga tubuh agar tetap sehat, dan memastikan segalanya berjalan.
Tidak ada yang salah dengan ini --- semua manusia melewati tahap ini.

Namun di balik keinginan untuk "cukup" itu, kadang tersembunyi rasa takut: takut kekurangan, takut gagal, takut tidak diakui.
Selama rasa takut itu menjadi pusat, hidup terasa seperti medan perang --- antara kebutuhan dan ketenangan batin.

Tahap ini mengajarkan kita untuk mengenali tubuh, menghormati kebutuhan dasar,
tapi juga tidak tersesat di dalamnya.
Begitu kita mulai merasa aman di dalam diri, bukan di luar, kesadaran pun naik satu tingkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun