Mohon tunggu...
Umar Khayam
Umar Khayam Mohon Tunggu... Penulis

Seseorang pembelajar. Kegiatan saat ini selain menulis juga berprofesi sebagai coach dan terapis energetik dengan modalitas Body Communication Resonance (BCR)

Selanjutnya

Tutup

Parenting

7 Tingkat Pertumbuhan Kesadaran Diri: Dari Bertahan Hidup Menuju Menjadi Bahagia

13 Oktober 2025   00:05 Diperbarui: 13 Oktober 2025   00:13 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
7 Tingkat Pertumbuhan Kesadaran Diri: Dari Bertahan Hidup Menuju Menjadi Bahagia

2. Kesadaran Aman -- Saat Kita Belajar Percaya

Begitu kebutuhan dasar terpenuhi, kita mulai mencari rasa aman yang lebih dalam:
bukan hanya "punya cukup," tapi "merasa cukup."

Ini tahap ketika kita mulai menyadari bahwa keamanan sejati bukan datang dari gaji, pasangan, atau status,
melainkan dari rasa percaya --- pada diri sendiri, pada kehidupan, dan pada semesta.

Aku pernah merasa sangat cemas kehilangan pekerjaan, sampai menyadari bahwa yang kutakutkan sebenarnya bukan kehilangan pekerjaan itu,
melainkan kehilangan kendali atas hidupku.
Di titik itu aku belajar, kontrol bukan jaminan, tapi kepercayaan adalah pondasi.
Saat kita percaya pada diri sendiri, dunia mulai terasa lebih tenang.

3. Kesadaran Bertumbuh -- Saat Kita Mulai Ingin Lebih dari Sekadar Aman

Setelah merasa aman, kita mulai ingin tumbuh.
Kita mencari arah, makna, dan kesempatan untuk memperluas diri.
Biasanya, tahap ini membuat kita haus belajar, mencari pengetahuan, menantang batas.

Namun sering kali, pertumbuhan awal masih berpusat pada "aku" --- ingin diakui, ingin lebih baik dari orang lain, ingin dianggap berhasil.
Tak apa. Ini bagian dari perjalanan.
Kesadaran tumbuh tidak dengan menolak ego, tapi dengan menyadari keberadaannya tanpa dikuasai olehnya.

Kita mulai menemukan bahwa pertumbuhan sejati tidak terjadi karena kita ingin lebih,
tapi karena kita ingin lebih sadar.

4. Kesadaran Martabat -- Saat Kita Menyadari Nilai Diri

Tahap ini terasa seperti menatap cermin dan akhirnya berkata dengan jujur,
"Aku cukup. Aku layak."

Kita tidak lagi mendefinisikan diri dari pujian, gelar, atau pencapaian,
karena sudah mulai mengenali nilai sejati dari keberadaan diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun