Setelah beberapa kali gagal atau ditertawakan karena mimpi yang kita ungkapkan, kita belajar untuk "diam saja", dan mulai percaya bahwa impian adalah hal yang berbahaya. Jiwa pun terbungkus ketakutan.
Kisah Seorang Sahabat: Soraya, Seniman yang Mati Rasa
Soraya (nama samaran), 40 tahun, adalah seorang akuntan di perusahaan multinasional. Sejak kecil, ia suka menggambar dan bermimpi menjadi ilustrator. Tapi ayahnya selalu berkata, "Seni tidak bisa bikin kamu hidup mapan." Soraya pun memendam impiannya, dan fokus pada karier yang "aman".
Meski sukses secara finansial, Soraya merasa hidupnya datar dan kehilangan gairah. Ia mulai menyadari bahwa ada bagian dalam dirinya yang selama ini dikurung. Dalam sesi terapi transpersonal, kami mengidentifikasi bahwa Soul-Shell-nya berbentuk keyakinan:
> "Aku hanya aman jika aku mengabaikan keinginan jiwaku."
Melalui proses penyadaran, meditasi, dan seni ekspresif, Soraya mulai membuka kembali ruang untuk dirinya yang otentik. Kini, ia tetap bekerja, namun juga menjalankan studio seni kecil yang menjadi tempat jiwanya bernapas kembali.
Apakah Anda Juga Memiliki Soul-Shell?
Coba renungkan pertanyaan-pertanyaan berikut:
* Apakah Anda merasa ada yang "hilang" dalam hidup meski semuanya terlihat baik?
* Apakah Anda pernah memendam impian atau bakat demi diterima oleh orang lain?
* Apakah Anda menjalani hidup berdasarkan harapan orang, bukan suara hati sendiri?