Contohnya saat menerima umpan balik yang awalnya terasa menyakitkan atau membuat minder, tapi setelah direnungkan, mulai terbuka bahwa kritik itu bukan serangan, melainkan kesempatan untuk memperbaiki diri. Perlahan, otak dan hati membiasakan diri untuk menyaring dan mencari pesan positif dalam setiap komentar yang masuk.
3. Momen Ketika Melihat Keberhasilan Orang Lain yang Menginspirasi
Saat melihat teman atau kolega berhasil mencapai sesuatu yang dulu terasa jauh dari jangkauan, ada dua pilihan: iri dan merasa kalah, atau menganggap itu motivasi bahwa hal serupa juga bisa diraih dengan usaha dan ketekunan. Pilihan kedua membuka pintu untuk menanamkan pola pikir bertumbuh dengan menghubungkan keberhasilan orang lain sebagai semangat bagi diri sendiri.
Kesimpulan: Menempatkan Growth Mindset sebagai Energi Hidup yang Menggerakkan
Pendekatan ini membawa kita keluar dari narasi umum yang mendefinisikan growth mindset sekadar sebagai "cara berpikir baru" menjadi sebuah energi pengalaman dan perjuangan yang nyata. Growth mindset adalah warisan dari masa lalu yang menguatkan masa kini dan membuka masa depan.
Jangan takut melihat masa lalu; gunakan energi yang ada untuk membuat masa depan dimana kita berdiri lebih kuat dan penuh harapan.
Artikel ini mengajak pembaca merasakan dan menemukan kembali energi yang sudah ada dalam diri, sebagai modal utama membangun pola pikir bertumbuh yang bukan sekedar wacana, tapi realitas pengalaman dan proses.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI