Mohon tunggu...
Umar Khayam
Umar Khayam Mohon Tunggu... Penulis

Seseorang pembelajar. Kegiatan saat ini selain menulis juga berprofesi sebagai coach dan terapis energetik dengan modalitas Body Communication Resonance (BCR)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Vulnerability: Celah yang Justru Menjadi Pintu Kekuatan

20 September 2025   13:05 Diperbarui: 20 September 2025   14:31 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Kenali celahnya. Apa titik paling rapuh dalam hidup Anda sekarang---emosi, finansial, digital, fisik, atau sosial?

2. Bangun daya lenting. Seperti bambu yang lentur, bukan baja yang kaku. Menabung, menjaga kesehatan, atau sekadar belajar berkata jujur adalah cara kecil membangun ketahanan.

3. Edukasi diri. Dunia berubah, ancaman pun berubah. Belajarlah, meski sedikit demi sedikit.

4. Jangan takut meminta tolong. Psikolog, konsultan keuangan, bahkan sahabat---kadang mereka adalah "jaring" yang menahan kita saat jatuh.

Penutup: Keberanian dalam Kerentanan

Pada akhirnya, vulnerability bukanlah musuh. Ia adalah pintu. Pintu menuju hubungan yang lebih tulus, keuangan yang lebih sehat, tubuh yang lebih terawat, dan hidup yang lebih sadar.

Yang paling indah dari kerentanan adalah: ia membuat kita berhenti berpura-pura sempurna. Karena dalam ruang rapuh itulah kita benar-benar menjadi manusia.

Mungkin, justru saat kita berani berkata "Aku rapuh", di situlah kekuatan sejati mulai lahir.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun