Mohon tunggu...
Ulvia Nur Fianti
Ulvia Nur Fianti Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer and Student

1.Aktivis Intellectual Movement Community (IMC) 2.Ex Ketua YBM BRI Kanwil Malang - KC Jember 3.Ketua Departemen RnI KSEI 4.Kader PMII Rayon FEBI 5.Tutor Obama Learning Center 6.Freelancer and Student of Islamic Banking Dept.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wanita Hebat di Balik Einstein yang Tak Pernah Diakui

22 Maret 2020   03:27 Diperbarui: 22 September 2022   16:22 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Einstein(Unsplash/Taton Moise) 

Penulis yang peduli isu gender tersebut tinggal di Massachusetts, Amerika serikat. Lebih dari sepuluh tahun ia bekerja sebagai Litigator dan fokus dalam meneliti gender khususnya kisah sejarah wanita yang tersembunyi. 

Hatinya terketuk menjadi filantropis dan penulis ketika ia menemukan fakta bahwa ada perempuan yang sangat hebat, akan tetapi tenggelam termakan popularitas orang lain. Lalu ia tertarik untuk menjadikan kisah pilu wanita yang "cerdas" itu menjadi sebuah buku[2].

Semuanya berawal ketika keduanya, Einstein dan Mileva menimba ilmu di Politeknik Federal Swiss di Zurich pada tahun 1896. Pada masa itu, Mileva adalah satu-satunya perempuan yang bisa belajar di tempat tersebut karena kecerdasan di atas rata-ratanya, terlebih untuk wanita pada umumnya.

Sulit pada masa itu untuk wanita bersekolah, apalagi berkuliah untuk menempuh gelar di perguruan tinggi, Di tengah keterbatasannya, memiliki fisik yang tidak sempurna pada kakinya, berdarah keturunan Serbia, membuat Mileva bukan hanya harus berjuang dalam menempuh pendidikannya, tapi ia juga harus bersabar dalam menghadapi olok-olok dari teman-temannya dan juga prasangka dan sikap ketidakyakinan yang ditunjukan dosennya. Tapi, Mileva selalu gigih untuk mempertahankan cita-citanya.

Tekad untuk menguasai fisika dan matematika-lah yang membuatku masuk Politeknik, bukan keinginan untuk berteman atau menyenangkan orang lain. Aku berusaha mengingat fakta sederhana ini saat menguatkan diri menghadap dosenku dan teman-temanku.[3]

 Kapabilitas yang tinggi pada ilmu fisika dan matematika ditunjukan oleh Mileva, hingga ia merubah paradigma dosen dan teman-temannya, bahwa ketidaksempurnaan fisik bukan menjadi penghalang untuk tetap bersinar. 

Einstein menjadi orang pertama yang sangat terimpresif dengan kecerdasan yang dimiliki oleh Mileva dalam perhitungan Matematika dan Fisika.

Ia pun berteman baik dengan Mileva, hingga rasa yang awalnya hanya sebatas teman, berekspansi menjadi rasa cinta, Mereka tetap menjalin asmara meski hubungan mereka ditentang oleh Ibunya, Pauline Einstein.

Mereka tetap melanjutkan hubungannya. Hingga akhirnya, karna di tentang keras oleh Ibu Einstein, mereka melakukan kesalahan yang sangat fatal, yakni Mileva hamil di luar nikah.

Ini sungguh sangat membuat Mileva terpukul karna harus berhenti kuliah dan gagal memperoleh gelar akademisnya, tidak dengan Einstein yang masih boleh melanjutkan kuliahnya. 

Karena terus depresi akan masalah yang menimpanya, Mileva Maric keguguran dan kehilangan bakal calon buah hati pertamanya dengan Einstein.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun