Yang saya hormati bapak kepala desa sumber anyar yang saya hormati juga bapak sekcam yang berkenan hadir, adek adek, dan juga teman-teman dari crew LPKP yang sangat saya banggakan. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmad kepada kita semua sehingga pada kesempatan kali ini kita bisa bekumpul, bisa bertatap muka walaupun suasana corona, kita senantiasa menjaga diri sekarang kesehatan menjadi prioritas utama. Oleh karena itu supaya senantiasa mengupayakan 3M (menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan himbauan dan seruan dari pemerintah,bahkan sekarang yang tidak memakai masker terkana sanksi, dengan adanya operasi masker tidak sedikit masyarakat yang terkena tilang masker. kita minta kepada Allah mudah-mudahan virus korona ini segara pergi di bumi nusantara ini
Saya yakin khususnya di kabupaten probolinggo ini banyak ulama’ banyak habaib, banyak santri yang senantiasa berdoa insyaallah, barokallah, rahmat Allah.
Baik adek-adek anak-anakku sekalian saya pikir tadi kita sudah mendapatkan arahan yang luar biasa tentang pentingnya menempuh pendidikan apakah di antara adek-adek ada yang tidak menempuh pendidikan (tidak ada jawab peserta).
hari ini saya sangat senang sekali karena pak kades dan pak sekcam memberikan dukungan penuh terhadap adek-adek untuk mengembangkan potensinya. Potensi yang utama adalah pendidikan, kalo bisa di desa sumber anyar minimal lulusan SLTA yang artinya sudah memenuhi wajib belajar 12 tahun, syukur-syukur kalau bisasampai lulus S1 sampai s2 sampai s3, sebagai contoh kongkritnya putnyanya pak sekcam ini pendidikannya benar-benar di perhatikan baru lulus langsung menlanjutkan ke yang lebih tinggi, bagi yang tidak mampu jangan putus asa pendidikan itu berlangsung seumur hidup seperti hadist nabi yang artinya mencari ilmu itu wajib baik muslimin dan muslimat bahkan sampai liang lahat artinya sampai kita mati. Jadi tidak mengenal batasan usia kapan saja, dimana saja kita bisa belajar.pengalaman saya sendiri dalam menempuh pendidikan antara S! dengan S2 nya sangat jauh, S1 tahun 1989 tapi karena ada semangat belajar saya melanjutkan s2 dan selesai di tahun 1997 paling tidak memberikan motivasi khususnya bagi anak-anak saya, bagi keluarga dan juga lingkungan belajar itu tidak harus membutuhkan pembiayaankarena pendidikan itu tidak harus di formal tapi juga melalui pendidikan non formal termasuk pengembangan diri melalui organisasi-organisasi, saya piker prngalaman- pengalaman kepala desa mulai dari MTS, MA sampai perguruan tinggi ini sangat luar biasa menjadi ketua osis, menjadi ketua BEM bahkan menjadi ketua  asosiasi mahasiswa probolinggo di malang tentunya dengan contoh-contoh secara pribadi dari pak kades, pak sekcam sangat patut untuk di contoh oleh adek-adek sekalian.
DalamÂ
Di harapkan kedepannya forum anak memiliki pemikiran-pemikiran yang kreatif yaitu bisa menggugah dunia usaha untuk berkontribusi terhadap kegiatan-kegiatan kreatif yang di lakukan oleh adek-adek. Apalagi sudah berdekatan kalau kita menawarkan proposal ke PLTU atau lainnya untuk kegiatan-kegiatan yang bermakna bagi keberlanjutan adek-adek tentu itu akan mudah untuk bisa di berikan, untuk itu ini penting untuk di perdayagunakan. Kemudian bahwa kita untuk mewujudkan desaya layak anak itu beberapa hal penting yang harus kita lakukan adalah harus ada organisasi yang bisa menggerakkan  untuk terwujudnya desa yang layak anak untuk mewujudkan tersebut membuhtuhkan dua institusi yang pertama gugus tugas desa layak anak  yang insyaallah akan di bentuk pada hari selasa depan. Yang kedua organisasi forum anak yang akan di bentuk sekarang ini. Fungsi dari di bentuknya forum anak adalah untuk memenuhi hak-hak anak. Ada 4 hal yang dapat di lakukan :
1. Layak bagi anak ( membangun infrastruktur yang layak anak contohnya penyediaan sarana-prasarana permainan, dll)
2. konsep ramah anak (bentunya non fisik misalnya tidak ada oerlakuan-perlakuan kasar di berbagai tempat baik di keluarga atau di lingkungan sekitar harus terhindar dari eksploitasi)
3. pembangunan di arahkan bidang kesehatan, pendidikan  yang bisa melibatkan partisipasi dari anak-anak
4. ada keterlibatan atau peran serta dari anak-anak dalam pembangunan yang partisipatif