Â
"Ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) meletakkan pelipis anaknya di atas gundukan (untuk melaksanakan perintah Allah)" Ash-Shaffat: Ayat 103.
Di saat semuanya sudah siap, dan Nabi Ibrahim tinggal hanya menurunkan kapaknya untuk menyembelih Ismail. Tiba-tiba, seketika itu juga dengan kuasa Allah. Ismail kecil di gantikan dengan sebuah hewan, yang katanya ialah seekor domba, tapi Sebagian ulama ada yang mengatakan seekor kambing.
Â
"Kami menebusnya dengan seekor (hewan) sembelihan yang besar." Ash-Shaffat: Ayat 107.
Tindakan Ibrahim itu merupakan ketaatan yang tulus ikhlas kepada perintah dan ketentuan Allah. Kepada keduanya Allah memberikan pahala dan ganjaran yang setimpal karena telah menunjukkan ketaatan yang tulus ikhlas. Mereka dapat mengatasi perasaan kebapakan semata-mata untuk menjunjung perintah Allah.
Setiap 10-13 Zulhijjah, kita mengenang pristiwa Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS sekaligus juga di syariatkan oleh agama dengan peringatan hari raya Idul Adha. Cara nya pun menyembelih seekor hewan kurban dengan niat taqorub ila Allah dan juga memberikan hasil sebelihan kepada orang yang tidak mampu.
"Ali Ibnu Abu Thalib ra. berkata: Rasulullah SAW memerintahkan kepadaku untuk mengurusi kurban-kurbannya; membagi-bagikan daging, kulit dan pakaiannya kepada orang-orang miskin, dan aku tidak diperbolehkan memberi suatu apapun dari kurban kepada penyembelihnya." Muttafaq Alaihi.
Maka dari itu, bagi orang yang mampu untuk bisa menyisihkan uangnya untuk berkurban dan menyedekahkannya kepada orang yang tak mampu. Dan sebaliknya, bagi yang belum mampu untuk berkurban, layaknya untuk selalu bersabar dan bersyukur atas apa yang di beri Allah serta selalu berdoa agar di berikan rezeki yang cukup supaya bisa berkurban di Idul Adha berikutnya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI