Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sains,filsafat,agama,Munkinkah "disatukan" ?

17 Oktober 2025   14:48 Diperbarui: 17 Oktober 2025   14:48 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images ; Stonebrooks.org

Maka persatuan antara sains-filsafat serta agama dapat ditemukan pada muara akhir dari ketiganya yaitu mencari ilmu dan kebenaran.

Analoginya ;
Mobil yang bergerak di jalan aspal,kereta api di rel besi dan kapal terbang di udara,Itu jalurnya tak bisa disatukan,tapi semua bisa sama sama menuju ke suatu tempat tertentu.

Jadi tak usah memaksakan misal filsafat serta agama mesti ikut metode sains karena itu metode paling banyak di era milenial,Itu=membunuh karakter agama serta filsafat dan membuat kebenaran hanya dilihat dan difahami hanya di satu sisinya

Yang bijak adalah membuat "pertemuan dan kesatuan makna"; Biarlah 3 institusi besar itu bicara kebenaran dari berbagai aspeknya yang berbeda beda karena kebenaran itu multi dimensi-bukan semata bicara dimensi fisik-materi

Dengan prinsip dan metode yang diberikan oleh ke 3 institusi tsb maka kita akan melihat kebenaran dalam wajah holistik-bukan sesuatu yang dipaksakan harus berwujud empirik

Contoh kasus ; Tenggelamnya kapal Titanic,Apakah orang orang akan memikirkan soal kebenaran seputar tenggelamnya kapat Titanic ini sebatas data data empirik dan selesai hingga disitu ? Tidak,orang biasanya mendalami nilai benar-salah,baik buruknya dari suatu peristiwa,lebih dalam lagi orang beragama biasa mendalami hakikat serta makna Ilahiah dibalik suatu peristiwa

Jadi suatu kebenaran itu memiliki aspek empirik yg ditemukan oleh sains,aspek logika yg ditemukan oleh filsafat dan aspek Ilahiah yang dikemukakan oleh agama

Bagaimana dengan fenomena ada aspek  pertentangan pertentangannya diantara ketiganya yang oleh kaum tertentu yg suka main bentur itu yang selalu di kedepankan ?

Bicara kebenaran memang tidak selalu linear-tidak selalu sistematik-tertata seperti struktur ilmu logika,didalamnya kita bisa menemukan beragam aspek yg seolah bertentangan,Tapi pertentangan itu tidak mesti melenyapkan kesatuan makna yg dicari.Karena pertentangan itu bisa misal karena kesalah fahaman manusia dlm menempatkan sesuatu dalam sesuatu

Contoh nyata; Dalam sains itu tidak semua simpulan,pernyataan,rumusan atau teorinya itu empiris atau faktual,Sebagian masih hipotesa bahkan baru asumsi serta prediksi.Tapi bayangkan bila yg belum tentu empiris itu sudah dibenturkan dengan agama seolah sudah mewakili kebenaran mutlak-pasti-padahal belum tentu benar

Atau contoh lain,Ada ayat ayat kitab suci yang langsung dibenturkan dengan sains hanya karena bicara hal gaib.Padahal agama itu kadang bicara obyek yg sains bisa ikut andil menelusurinya tapi juga kadang bicara obyek yg sains fisika tak perlu ikut campur karena murni persoalan metafisik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun