Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa yang mengarahkan berpikir ?

23 Desember 2024   21:42 Diperbarui: 23 Desember 2024   21:42 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images ; Amazon.com

APA YANG MENGARAHKAN BERPIKIR ?

Materialist nampak begitu terobsesi menjelaskan manusia full dengan mode atau model penjelasan material dan mungkin tak mau terjebak mengikuti mode penjelasan non materi (ruhaniah-spiritual-psikologis) seperti yang biasa digunakan oleh kaum beragama atau psikolog-psikiater. Termasuk ketika menjelaskan fenomena "berpikir".Ini tema sentral paling dalam-essensial tentang manusia dimana teis dan ateis biasa beradu argumentasi. Salah satu tema ilmu pengetahuan paling fenomenal abad milenial aalah neurosains

Menurut penjelasan materialist berpikir adalah aktifitas otak materi dimana didalamnya terjadi interaksi antar neuron dalam system saraf yang di hubungkan oleh aktifitas kelistrikan otak,aktifitas kelistrikan otak itu membuat beragam memori yang tersimpan di otak seolah bergerak-saling berinteraksi antar satu memori dengan memori lain dan menciptakan yang kita sebut "berpikir".

Uniknya penjelasan materialist tidak menekankan faktor niat, hasrat, kehendak,idealisme dlsb. yang sifatnya pribadi-individual-personal-beda antara satu individu dengan individu lain.Mereka ingin menjelaskan berpikir sebagai proses yang terjadi di otak berdasar penjelasan yang universal-umum-terjadi pada semua orang yang sama sama memiliki otak.Dengan kata lain materialist ingin menekankan bahwa "berpikir terjadi karena manusia punya otak",dan tidak
 menekankan unsur personal seperti niat,hasrat, kehendak,idealisme dlsb hal personal sebagai faktor paling essensial-mendasar

Masalahnya yang disebut "berpikir" itu bukanlah sekedar peran atau bekerjanya otak fisik,peran atau bekerjanya system saraf,aktifitas kelistrikan otak bahkan adanya beragam data-memori yang tersimpan di otak hasil dari beragam pengalaman hidup tapi juga bicara arah dan tujuan.Manusia berpikir karena punya tujuan

Berpikir bukanlah sekedar bekerjanya seluruh infrastruktur fisik otak dan data-memori yang tersimpan di otak  tapi suatu yang bertujuan !

Nah yang mengarahkan proses berpikir kepada tujuan tertentu itu APA ?

Atau,berpikir itu suatu yang terjadi karena manusia memiliki tujuan sebelumnya,dan bukan suatu yang terjadi begitu saja secara otomatis tanpa latar belakang tertentu hanya karena manusia punya otak dan himpunan data-memori dalam otak

Nah seperti kita tahu hasil dari proses berpikirnya manusia itu beragam ; Ada yang menjadi teis,ateis,filosof, ilmuwan,politikus,seniman,ahli hukum, dlsb.

Nah yang mengarahkan kepada hasil berpikir yang beraneka macam itu APA,Apakah system saraf,fungsi neuron, gelombamg elektrik otak atau data dan memori yang tersimpan di otak atau suatu yang lebih dalam dari itu semua ?

Untuk mudahnya kita buat analogi dulu ;
Kalau kita berada di rental komputer maka kita akan menemukan komputer dengan merk yang sama,spek yang sama,dialiri oleh listrik yang voltasenya sama,Tapi kenapa tampilan di layar monitor bisa berbeda beda ?

Itu karena tampilan di monitor tidak ditentukan oleh listrik,tidak oleh hardware,tidak oleh OS yang dipasang di sofware bawaan bahkan tidak juga oleh data data yang tersimpan dalam memori penyimpanan.Tampilan di layar komputer ditentukan oleh apa maunya sang pengguna komputer,ialah causa prima dari seluruh kegiatan komputasi dimana perannya adalah paling sentral.Bahkan apapun data yang dimasukkan ke dalam komputer itu hanya bahan olahan untuk di olah menurut maunya sang pengguna. Data data tidak bekerja secara otomatis menurut maunya sendiri

Begitu pula dengan infrastruktur fisik otak,Apapun yang digambarkan oleh neurosains perihal infrastruktur fisik otak serta fungsi dari seluruh komponen material otak termasuk energi kelistrikan yang bekerja di otak yang membuat neuron ber vibrasi,ada aktifitas hormonal bahkan data-memori yang tersimpan di otak, itu semua seolah hanya sarana pendukung karena yang menjadi pengendali utama atau causa prima atau triggernya adalah hal personal seperti niat,hasrat,kehendak,tekad,idealisme,cita cita dlsb hal yang bersifat pribadi yang berbeda antara seseorang dengan yang lain

Jadi infrastruktur fisik otak semua manusia itu pada dasarnya sama,system sarafnya sama, memori yang mengisinya berbeda beda tapi bisa juga ada yang sama,Nah perbedaan yang paling menentukan adalah hal personal itu tadi, dan itulah yang membuat manusia berbeda pikiran,kepribadian- karakter,pandangan,ideologi,filosofi, dlsb

Darimana asalnya hal paling essensial-mendasar yang bersifat personal yang mengarahkan arah berpikir sehingga bisa berbeda beda itu ?

Apakah berasal dari system saraf,dari fungsi neuron,dari aktifitas kelistrikan otak atau dari data-menori yang tersimpan ? Mungkin sudah sulit dijelaskan,karena tidak bisa arah berpikir diketahui misal hanya dengan mengetahui fungsi tiap bagian sarafnya,Tidak juga bisa diketahui dengan mengetahui data-memori yang tersimpan di otaknya,tidak juga bisa diketahui dengan mengerahkan alat teknologi apakah itu EEG,fMRI, BCI,Neuralink

dll.Yang bisa mengetahui kemana pikiran diarahkan adalah diri pribadi masing masing individu

Nah bila sudah bicara hal personal maka biasanya penjelasan yang dipake adalah psikologis atau ruhaniah atau spiritual dan bukan lagi penjelasan neurosains yang mengandalkan penjelasan mode material

Mengapa seorang jadi teis atau ateis,atau menjadi seorang munafik atau menjadi seorang yang bertobat atau psikopat dlsb.maka biasanya penjelasannya sudah tak bisa bersandar pada penjelasan mode material yang menggunakan neurosains yang bicara fungsi tiap bagan dari system saraf,Penjelasan yang dipake biasanya penjelasan yang bersifat psikologis, ruhaniah

Jadi obsesi menjelaskan manusia full secara mode material (karena neurosains dipandang berkembang) tanpa melibatkan hal psikologis,ruhaniah,spiritual,hal pribadi itu seperti sebuah utopia ilmiah,Atau seperti sebuah ilusi (?)

Ada yang menekankan unsur memori yang tersimpan di otak sebagai penentu arah berpikir,Tapi bahkan data-memori itupun tidak pula 100 persen menentukan.Orang yang dididik secara sama atau hidup di lingkungan yang sama pun (sehingga memiliki suatu memori tertentu yang sama) itu kalau kehendaknya berbeda akan melahirkan hal atau tujuan yang berbeda atau karakter yang berbeda

Maka adanya hal personal serta arah berpikir yang berbeda beda itu bisa menjadi aspek tersendiri dalam menyelidiki persoalan jiwa manusia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun