Pertanyaan selanjutnya adalah darimana energi datang dan bagaimana bisa memiliki karakter seperti sebagaimana saat ini kita ketahui ? Itu pertanyaan yang akan masuk ranah metafisis karena sudah ada diluar jangkauan pengamatan sains
Jadi dlm ranah sains sekalipun fahami segala suatu secara proporsional,obyektif sesuai faktualnya dan fahami sampai batas mana manusia masih bisa mengamatinya lalu kapan manusia harus masuk ke ranah metafisika ketika sains sudah tidak bisa lagi mengamati
........
Manusia memproklamirkan "hukum kekekalan energi" yang berbunyi ; "energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan",Pertanyaannya ; TAHU DARIMANA TIDAK DICIPTAKAN ? Apakah manusia dapat mengamati bahwa dulu (sebelum materi dan alam semesta tercipta) energi (yg kita kenal saat ini) tidak diciptakan ? Sedang saat itu manusia belum ada dan belum bisa mengamati ?
Bagaimana kalau energi yang kita kenal saat ini itu sifat dan karakternya tercipta berbarengan dengan penciptaan materi dan alam semesta ?
Pertanyaan metafisis nya ; APA-SIAPA yang tiba tiba bisa menghadirkan sifat energi spt yang saat ini kita ketahui ?
Bagaimana kalau hukum kekekalan energi itu diganti misal menjadi "hukum ketetapan energi",Artinya sifat dan karakter energi itu tetap tapi soal kekal tidaknya tidak akan ada manusia yang tahu karena kekekalan bukan suatu yang dapat diamati
..........
Saya menulis ini sebenarnya untuk menyasar orang orang yang berpendapat bahwa mustahil alam semesta ada penciptanya karena "energi itu bersifat kekal",Atau seolah energi lah yang menciptakan semuanya.
Jadi hukum kekekalan energi sudah berubah arah sekaligus makna bila ada orang yang berpendapat seperti itu
Jadi energi dan hukum kekekalan energi tak boleh dibawa keluar dari ranah sains lalu di posisikan sebagai proposisi yang membuat adanya sang pencipta seolah menjadi tidak mungkin
Menurut saya kalimat "energi tidak dapat diciptakan" itu sudah di luar ranah sains dan sudah masuk ranah filosofis- metafisis karena pernyataan itu bukan lagi murni berdasar pengamatan empiris-cuma berdasar asumsi.Manusia membuat eksperiment lalu melihat bahwa sifat energi itu tetap-tidak berubah,tidak bisa berkurang maupun bertambah,kemudian membuat ASUMSI bahwa "energi itu kekal-tidak diciptakan" padahal tak ada manusia yang bisa menyaksikan apakah energi (seperti yg kita kenal saat ini) itu dulunya diciptakan atau selalu ada ?