Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Jiwa Itu Tidak Ada? Kritik Atas Ryu Hasan

2 Januari 2023   14:49 Diperbarui: 2 Januari 2023   15:07 7239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beda dengan kaum dualis yg percaya perbedaan substansial jiwa dengan raga maka semua yg disebut itu akan dikategorikan sebagai refleksi jiwa,psikologis,hasil olah pikiran,hal ruhaniah (hal hal yg substansinya diluar unsur tubuh-biologis)

SYSTEM SYARAF

Nah bicara system atau fungsi syaraf pada seluruh manusia pasti SAMA,mau yg bodoh atau pintar,orang timur atau barat

Pertanyaannya; fenomena adanya kepribadian,pemikiran,filosofi,kepercayaan,prinsip,idealisme dlsb yg berbeda beda pada tiap manusia apakah itu semua hasil otomatis mekanisme biologis syaraf atau diluar itu ? Kalau hasil otomatis mekanisme biologis tubuh yang sama pada tiap orang mesti dipertanyakan mengapa hasilnya bisa berbeda beda

Kalau pun misal ada pengaruh eksternal- dari luar apakah lingkungan,informasi,indoktrinasi,pengetahuan yang bisa membuat berbeda maka mengapa sikap orang pada lingkungan nya pun bisa berbeda beda,ada yg menerima tapi ada yg bahkan melawan

Mengapa misal seseorang bisa menerima indoktrinasi tertentu dan seseorang bisa melawannya ? Itu adalah fenomena yang mesti dijelaskan dengan penjelasan non biologis-bersifat kejiwaan karena kalau dijelaskan dengan penjelasan biologis toh mekanisme biologis pada jasmani manusia termasuk pada otaknya toh sama

Lalu mengapa hasrat tiap orang pada sesuatu tidak sama ? Inipun mesti penjelasan psikologis-kejiwaan,tak bisa mengacu misal pada penjelasan biologis yang pada tiap orang mekanismenya sama

INI PERSOALAN BESARNYA (DARI PANDANGAN MATERIALIST)

Kalau manusia substansinya disebut "hanya materi" maka otomatis yang akan terjadi pada manusia itu adalah mekanisme proses yang semuanya bersifat material dan hanya melibatkan atau memakai unsur unsur material

Kalau menyebut manusia substansinya hanya "materi" tapi tetap memakai atau menerima konsep atau istilah "pikiran","perasaan","akal budi","kehendak" dll itu ambigu karena semua yang saya sebut itu bukan unsur materi

Kalau menyebut manusia "substansinya hanya materi" maka konsekuensinya dalam menjelaskan manusia harusnya hanya memakai penjelasan material,biologis dan memakai element material semisal hormon,atom,sel tubuh,kelenjar,syaraf-neuron dll yang substansinya bersifat materi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun