Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Jiwa Itu Tidak Ada? Kritik Atas Ryu Hasan

2 Januari 2023   14:49 Diperbarui: 2 Januari 2023   15:07 7239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images: KajianPustaka.com

HAKIKAT adalah "das ding an sich" - "sesuatu  menurut dirinya sendiri","sesuatu yang melekat abadi kedalam obyek", "sesuatu yang tidak berubah-baku-permanen". Atau, definisi paling fundamental tentang sesuatu yang otonom dari para penafsirnya.

HAKIKAT TIDAK DICIPTAKAN OLEH MANUSIA.Manusia hanya "juru tafsirnya",penterjemah,yang mendeskripsikan,menjelaskan.Sebab itu hakikat sesuatu tidak lah bisa berubah atau diruntuhkan oleh beragam cara pandang manusiawi yg berbeda beda

Masalahnya adalah ; apakah manusia bisa mengetahui dan memahami hakikat sesuatu? Bagaimana cara memahami hakikat sesuatu ? Atau ia akan terombang ambing oleh beragam cara pandang manusiawi yg berbeda beda tanpa mengenal hakikatnya (?)

Itulah untuk memahami hakikat sesuatu itu tidak mudah dan tak cukup dengan melihat dari satu sisi berdasar penjelasan satu cara pandang tertentu.Perlu cara pandang mendalam dan menyeluruh untuk memahami dan mendalami hakikat sesuatu

Nah masalahnya baik alam maupun manusia bahkan agama itu memiliki hakikatnya tersendiri.Dan hakikat manusia sebagai contoh,itu tidak diciptakan oleh manusia sendiri

Contoh ; hakikat manusia itu sejak tahun satu hingga abad 21 ini-hingga hari ini sebenarnya tidaklah pernah berubah.Dari zaman silam manusia teteplah makhluk yg memperlihatkan fenomena adanya yg kita fahami sebagai "nurani","akal" dan hawa nafsu.Maka di tiap zaman karakter manusia tetep tidak berubah,ada orang pengasih,ada orang berakal budi dan ada orang yg suka melampiaskan nafsu.Dan benar-salah,baik-buruk, kebaikan serta kejahatan tetep ada dan terjadi karena hakikat manusia tidak pernah berubah oleh situasi dan zaman.

Ciri hakikat sesuatu adalah ia melekat abadi pada sesuatu tsb.Sifat panas melekat pada api maka sifat panas tsb menjadi bagian dari hakikat api. Nurani,akal,nafsu itu dari tahun 1 hingga hari ini tetep melekat sebagai unsur yg ada dalam diri manusia maka itu menjadi bagian dari hakikat manusia

Apakah hakikat manusia berubah ketika sudah ada sains,ilmu psikologi,ilmu biologi, psikoanalisa atau neurosains ? Sama sekali tidak ...yang berubah hanya penjelasannya,cara menjelaskannya,sudut pandang yg berbeda beda terhadap manusia

Sama halnya,setelah ada teori kuantum realitas semesta itu teteplah tidak berubah,siang malam tetep ada,yang hidup tetep mati,hari berlangsung antara siang dan malam dlsb.hukum alam serta hukum fisika tetep tak berubah

Siapa yang menetapkan hakikat segala suatu itu ? Tentu bukan manusia tapi sang maha penciptanya,kita hanya mencari ilmu nya-bukan menciptakan obyeknya

Tinggal masalah terpentingnya ; penjelasan mana yang masih sesuai dengan hakikat manusia dan mana yang sudah tidak relevan dengan hakikat manusia ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun