Bila tubuh manusia kita zoom ribuan kali maka sama dengan benda benda lain di alam kita akan menemukan ranah partikel sub atomik didalamnya dan hingga dilevel tertentu yang lebih "dalam" kita akan menemukan fenomena "ketakpastian, keacakan,probabilitas" dlsb fenomena fenomena yg biasa manusia temukan di ranah quantum dunia materi
PERTANYAAN BESAR NYA ;
Apakah adanya fenomena ketakpastian,keacakan, probabilitas di level quantum tubuh manusia itu membuat manusia menjadi makhluk serba acak, penuh ke tak pastian -bergantung sepenuhnya pada prinsip probabilitas ? TERNYATA TIDAK
Manusia pada faktanya tetep makhluk yang memiliki aspek kepastian kepastian tersendiri didalam dirinya.Mekanisme biologis tubuhnya bersifat deterministik dan serba bersifat pasti, sehingga karena ada kepastian biologis tsb. itu kita bisa mengenal ilmu biologi dan ilmu kedokteran.
Bayangkan andai dua ilmu tsb harus berangkat dari hal hal yg tak bisa dipastikan.Sebab ilmu biologi dan kedokteran berangkat dari mekanisme biologis yg ada pada tubuh manusia.Ilmu biologi dan kedokteran tidak misal menjadi bubar ketika para saintis memproklamirkan adanya prinsip ketakpastian di level quantum.
Prinsip ketakpastian di level quantum tidaklah misal melenyapkan sifat deterministik mekanisme biologis tubuh manusia
Adanya prinsip ketakpastian level quantum di tubuh manusia itu pun tidak menjadikan manusia bergerak secara acak dan tak pasti, itu karena tubuh manusia tidak dikendalikan oleh partikel sub atomik nya,gerak tubuh manusia dikendalikan oleh pikirannya dan pikiran itu terdapat dalam jiwa bukan dalam partikel sub atomik tubuh, sebab itu bila kita zoom tubuh manusia kita tidak akan melihat atau menemukan pikiran pikirannya karena pikiran dan jiwa itu bukan bagian dari materi tubuh yg bisa di zoom
DIRI KITA ADALAH CERMIN ALAM SEMESTA
Ketika para saintis memproklamirkan adanya prinsip ketakpastian, keacakan,probabilitas di level quantum maka apakah mekanisme alam semesta deterministik yang di deskripsikan Newton langsung runtuh ? Tentu saja tidak,ini persis seperti yang terjad pada diri manusia.
Dan sebagaimana manusia itu tidak dikendalikan oleh tubuhnya atau partikel quantumnya tapi oleh pikirannya maka alam semesta pun demikian,ia tidak dikendalikan unsur materi atau partikel quantum atau oleh energi tapi dikendalikan oleh pikiran Ilahi
Sampai saat ini di era quantum ini kita tetep melihat serta menikmati hal hal yg dari dulu sejak ribuan tahun lalu telah berjalan,ada mekanisme yg serba pasti- bersifat deterministik sehingga kalender tetep berlaku,yg dlm sains disebut "hukum alam" dan dalam agama di istilahkan "hukum kehidupan pasti"