Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Rahasia Besar Dunia Quantum dalam Hubungannya dengan Dunia Nyata

2 Agustus 2022   17:31 Diperbarui: 2 Agustus 2022   17:38 5170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sainstory WordPress.com

Tepatnya secara prinsipiil itu juga harus dilihat sebagai keragaman serta pilihan pandangan tersendiri, efek dari hadirnya berbagai rumusan serta deskripsi hasil dari melihat dari sudut pandang yg berbeda yang membuat kita bisa melihat realitas dari persfective berbeda tanpa membuat kita terjebak pada pandangan parsialist

Sekarang bagaimana memahami realitas sebagai sebuah kesatuan - secara MENYATU PADU dengan melihat atau mengacu utamanya pada adanya tiga teori besar sains tsb.itu yg menjadi titik tekan artikel ini,bukan pandangan yg mengkotak kotak kan seolah yg satu harus runtuh ditangan yg lain,atau seolah hanya satu yang mutlak mesti selalu harus dipakai sebagai acuan dlm memandang realitas

Contoh,ketika saya mendalami pandangan pandangan sainstifik maupun filosofistik menurut persfective quantum di sisi lain saya pun tidak lupa bahwa saya juga hidup di dunia mekanis yg dideskripsikan  Newton yg sampai hari ini tidaklah pernah berubah.

Saya tak pernah terbawa arus pandangan seolah dasar realitas adalah ilusi, ketakpastian dan keacakan- probabilitas karena saya hidup di dunia nyata yg dikonstruk oleh seperangkat hukum pasti dan memiliki sifat deterministik

Dalam hal memahami realitas maka, pandangan menyeluruh,menyatu padu,tidak mengkotak kotakkan memang suatu yg memiliki nilai tersendiri mengingat kehadiran beragam asumsi, hipotesa, teori dlm sains membuat banyak orang mudah terjebak pada pandangan pandangan parsial, misal orang yg melihat melulu dari persfective quantum lalu berpandangan bahwa determinisme di alam semesta itu hilang padahal hukum alam yang hingga kini tetap ada dan mengkonstruks kehidupan kita itu memiliki sifat deterministik tersendiri

Analoginya, ibarat sebuah gedung besar yang dilihat oleh 3 kelompok berbeda;

Kelompok pertama melihat gedung dari jarak jauh dan melihat bahwa garis besarnya bentuk gedung itu simetris-serba tegak lurus.Kelompok kedua melihat dari jarak lebih dekat dan mulai melihat adanya benjolan, lengkungan,retakan dlsb. yang dari jarak jauh tidak teramati. Kelompok ketiga masuk kedalam gedung dan mengamati beragam isi gedung serta beragam fenomena yg tidak dilihat oleh yang melihat gedung dari luar

Pertanyaan ; Apakah tiga kelompok pengamat tsb merubah realitas dasar gedung tsb ? Tentu saja tidak,
mereka hanyalah para pengamat-bukan yang menciptakan hakikat realitas gedung tersebut

Demikian pula sains dengan para saintisnya,pada prinsipnya tentu bukan pencipta realitas semesta tetapi hanya pengamat,penterjemah serta penafsir realitas semesta.Untuk memahami hakikat realitas semesta tetaplah kita tak boleh melulu bergantung pada bingkai yang mereka buat karena pengamatan mereka juga tidak lepas dari keterbatasan pengamatan manusia

Nah kesimpuan lain dari tulisan ini adalah  bagaimana sebenarnya kita harus melihat dunia quantum dalam hubungannya dengan dunia nyata-nampak ?  

 Apakah kita harus melihatnya sebagai dua dimensi yg saling terpisah dan bahkan berlawanan ? Apakah benar kalau ada yang menyatakan bahwa hal hal yang beraturan,deterministik di dunia nyata bisa berasal dari ketak pastian ? Mungkinkah ketakpastian, keacakan, prinsip probabilitas bisa melahirkan hal hal yg beraturan-determiniatik ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun