Yang termasuk kategori nomor dua misal adalah :
Teori chaotik,teori relatifitas,teori keserbatakpastian,teori evolusi dan banyak lagi teori lain yang dapat anda temukan dalam ranah dunia sains
Mengapa teori relatifitas atau teori keserba takpastian adalah suatu yang dikategorikan teori dan tak bisa disebut sebagai fakta empirik otentik langsung ? .. karena kedalam ranah dua teori tersebut dapat masuk sudut pandang sudut pandang manusiawi yang dapat berbeda satu sama lain.persepsi terhadap suatu realitas misal,bisa relatif dapat bergantung dari sudut pandang mana orang mengukur atau mengamatinya ini melahirkan prinsip relatifitas
Dalam arti lain, sebuah fakta empirik murni adalah suatu yang dapat ditangkap secara sama dan secara langsung  oleh dunia indera keseluruhan manusia tanpa perlu tafsiran atau kacamata fihak lain. contoh,api itu panas,bumi itu bulat,siang malam itu suatu mekanisme alami yang beraturan
Sedang sebuah teori itu tak selalu relevan-paralel dengan tangkapan dunia indera manusia,bisa bersesuaian tapi bisa tidak bersesuaian.contoh,manusia di teori kan berasal dari sejenis primata yang masih sepupu monyet tapi tak ada manusia yang secara empirik pernah melihat makhluk setengah manusia setengah hewan yang di imajinasikan evolusionis tersebut sehingga karenanya ide 'manusia kera' (karena dalam gambar imajinasi mirip kera) atau 'homo erectus' itu hanya teori-bukan fakta empirik otentik
Sekali lagi hal mendasar yang harus difahami adalah,mengapa dalam sains sebuah teori tidak dapat dikategorikan sebagai fakta atau kebenaran empirik dan otomatis harus dibedakan dengan fakta atau kebenaran empirik karena HAKIKAT atau substansi antata teori dan fakta empirik itu berbeda
Karena kedalam sebuah konsep bernama 'teori' itu dapat masuk kedalamnya kreatifitas alam fikiran manusia,sedang fakta-kebenaran empirik itu hakekatnya bukan hasil kreatifitas alam fikiran manusia
Mengguncang iman ?
Nah dalam kaitannya dengan masalah iman maka,karena iman selalu berangkat dari atau paralel dengan hal nyata-realistis-empirik (misal iman terhadap Tuhan berangkat dari realitas adanya bukti ciptaan,iman terhadap adanya pengadilan Tuhan itu berangkat dari fakta bahwa ada kejahatan yang tidak terbalaskan di dunia,iman terhadap sorga-neraka berangkat dari fakta empirik adanya kebaikan dan keburukan di dunia) maka selama teori evolusi hanya sekedar gagasan yang bermain dalam kepala dan terbungkus sebagai 'teori' dan tidak diyakini sebagai fakta atau kebenaran empirik langsung maka hal itu sebenarnya tidak akan pernah sampai mengguncang iman manusia,kecuali tentu anak anak tingkat sekolah tingkat dasar yang belum bisa membedakan antara teori dengan fakta empirik.sebab itu mengajarkan suatu teori sainstifik sangat riskan pada anak anak apalagi bila teori tersebut banyak diperdebatkan.kepada anak anak sebaiknya diajarkan fakta fakta empirik yang telah ditemukan yang dunia indera mereka dapat menangkapnya atau fakta empirik yang dapat di olah semisal teknologi
Atau dengan kata lain,andai ada yang merasa terguncang dan apalagi sampai tercerabut iman oleh karena teori evolusi berarti ia belum bisa membedakan antara makna 'teori' dengan makna 'kebenaran empirik' seolah keduanya adalah hal yang paralel dan sama sama memiliki derajat kebenaran yang bersifat mutlak.padahal kebenaran suatu teori itu bisa bersifat relatif-bisa benar bisa salah karena (sekali lagi) : kedalam suatu teori dapat bermain kreatifitas alam fikiran manusiawi.dalam suatu teori bermain : ide-gagasan-perkiraan-hipotesa bahkan hingga filosofi dan sudut pandang manusiawi
Yang terjadi pada teori evolusi yang berkaitan dengan ide asal usul manusia adalah,bahwa pada mulanya ditemukan fosil fosil tertentu lalu setelah itu bermainlah imajinasi imajinasi manusia hingga tercipta gambar gambar seperti yang terlukis dalam buku buku antropologi-biologi atau film film evolusionis yaitu gambar 'manusia kera'-homo erectus ( disebut manusia bukan-hewan bukan).