Ketika kitab suci mendeskripsikan ayat ayat yang terkait dengan sains maka ia berbicara tentang realitas-bukan sedang ber teori-bukan ber hipotesa-bukan sekedar gagasan-bukan sekedar ide -bukan filosofi manusiawi.itulah kaitan atau paralelitas ayat dengan realitas sebagai ciptaan Tuhan.nah lalu bagaimana kalau dari ranah sains lahir deskripsi deskripsi yang ternyata baru sekedar hipotesa-teori atau malah hanya sekedar pemikiran filosofis sang saintis tapi sebagian orang lantas membenturkannya dengan agama dengan mengatas namakan sains.maka fitnah benturan agama-sains sebenarnya berawal dari titik ini (!)
Banyak tokoh yang masuk kedalam kancah membahas wacana hubungan agama dengan sains, yang sangat serius mendalami atau yang sekedar mengulasnya, yang lalu secara frontal cenderung secara langsung mempertentangkannya atau sebaliknya yang mencoba mengurai benang merah ketersaling hubungannya.kita mengenal nama nama semisal Karen armstrong, Thomas dixon,Sayyed houssen nasr,Maurice bucaille,dan yang lebih spesifik terkait wacana ini misal adalah Ian g. Barbour.tetapi mengapa bahkan dalam penuturan mereka mereka selalu terselip aroma pertentangan sains-agama ? Bahkan seorang Ian G barbour nampak mengalami kesulitan dalam mengurainya dan nampak belum bisa sepenuhnya keluar dari bingkai stigma klasikitu
..........
Saya mencoba mengurai benang kusut hubungan agama-sains ini dengan cara yang sederhana tetapi (dengan metode lebih sederhana ini) mudah mudahan justru bisa lebih mudah difahami,ketimbang nampak rumit tapi tidak menyentuh substansi permasalahan seperti cara yang dilakukan Ian G barbour
Analogi sederhana
Rencananya saya ingin memakan buah mangga tetapi pas saya kupas ternyata ada bagian yang busuknya,nah terpaksalah saya tunda dulu niatan melalapnya itu.lalu saya buang dulu bagian yang busuknya itu karena saya takut kalau kemakan malah akan menimbulkan penyakit.setelah bagian busuknya bersih maka barulah saya berani melalapnya sampai habis
Nah itulah tamsil-ibarat-analogi yang sangat tepat dalam melihat bagaimana sebenarnya bentuk hubungan antara agama-sains atau menjelaskan bagaimana agama dan sains saling berhubungan satu sama lain.ternyata agama tidak bisa begitu saja melalap semua yang datang dari sains atau secara konseptual sebenarnya tak mudah begitu saja menyandingkan agama dengan sains sebagai suatu yang dapat disatu padukan
Pertanyaan besarnya adalah ; MENGAPA ?
Ini rahasia nya : karena apapun yang datang dari dunia sains itu ternyata selalu terdiri dari 2 bagian-2 kutub yang sebenarnya secara substansial berbeda bahkan kadang berlawanan
1.fakta-kebenaran empirik-yang merupakan bagan dari sains yang paling original-fakta sains yang paralel dengan realitas
2.yang baru sebatas teori hipotetik atau hipotesa hipotesa,pemikiran atau filosofi atau ideologi atau kacamata sudut pandang sang saintis