Dunia Bayangan.
Tempat yang selama ini hanya muncul di dongeng dan mimpi buruk. Tapi Kael justru menemukan sesuatu yang tak pernah ia duga.
Tidak semua bayangan di sana kejam.
Sebagian besar... tampak seperti wujud manusia biasa, namun transparan, kelabu, dan tenang. Mereka memandang Kael dengan mata penasaran --- dan rasa takut.
Salah satu dari mereka maju. Tubuhnya tinggi, berjubah kabut, namun sorot matanya jernih. Namanya Shayen, pemimpin lama Dunia Bayangan.
"Kau... bukan seperti ibumu. Tapi darahnya hidup di dalammu."
Kael menunduk hormat. "Aku datang bukan untuk mengulang perang. Tapi untuk meminta bantuan."
Shayen menatap langit hitam di atas mereka. "Bantuan? Dari kami, yang dijadikan musuh selama berabad-abad?"
"Karena sekarang, semua dunia akan hancur --- termasuk dunia kalian --- jika perang ini diteruskan."
Kael membuka kedua tangannya. Kalung dua warna di dadanya mulai bersinar, lalu berputar membentuk cincin harmoni. Sebuah simbol menyala di tanah di bawahnya --- perjanjian lama yang dibuat Lyra dan Shayen, dua puluh tahun lalu.
Shayen menunduk dalam.