Mohon tunggu...
Ugie Ginano
Ugie Ginano Mohon Tunggu... Wiraswasta - Peneliti dan Mahasiswa Master Lingusitik

Menulis tentang topik terkini dan sesuatu yang terpikirkan mengenai topik erkini

Selanjutnya

Tutup

Politik

Benarkan Pencalonan Gibran Merupakan Praktik Nepotisme?

27 Desember 2023   10:26 Diperbarui: 27 Desember 2023   10:52 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Yang menjadi pembeda di sini adalah jarak antara awal kekuasaan Soeharto dan Jokowi dengan waktu anak-anak dan kerabat mereka mulai masuk ke dunia politik. 

Anak-anak Jokowi melakukannya dengan selisih 7 tahun sejak Jokowi menjadi presiden, dengan Gibran pada saat pencalonannya merupakan Walikota Solo, dan menantunya Bobby Nasution hingga Ketua PSI Kaesang.

Namun disisi lain, sekretaris TKN Prabowo-Gibran Nusron Wahid menganggap bahwa putusan tersebut bukan merupakan praktik nepotisme. Menurutnya, tuduhan tersebut hanya bisa dibuktikan jika Jokowi sendiri mengangkat salah satu kerabatnya untuk menduduki jabatan menteri atau jabatan-jabatan strategis lain di dalam pemerintahan. Perlu diketahui juga bahwa Gibran sebelumnya mengaku tidak tertarik untuk memasuki dunia politik karena disibukkan dengan bisnis kulinernya. Namun akhirnya mencalonkan diri dan terpilih sebagai Walikota Solo. 

Nusron juga menjelaskan bahwa sejatinya posisi-posisi strategis di eksekutif atau legislatif merupakan murni hasil pilihan rakyat, bukan kekuasaan. Hal ini juga bisa dilihat dari saat Gibran dan Bobby menjabat sebagai walikota di daerah masing-masing. Karena saat itu mereka memang dipilih oleh rakyat, maka tuduhan nepotisme pun gugur karena bukan hasil pilihan Jokowi sendiri, melainkan hasil pilihan rakyat Medan dan Solo. Hanya saja mereka memiliki hubungan kekeluargaan dengan presiden, yaitu sebagai putra kandung dan menantu. 

Nusron juga menegaskan bahwa meski merupakan orang nomor satu di Indonesia, Jokowi dan keluarga tetap memiliki hak suara yang sama dengan masyarakat Indonesia pada umumnya, sehingga meski merupakan putra presiden, Gibran tetap memiliki kans yang sama dalam pemilu kali ini.

Nusron juga menyoroti putusan MK yang dianggap menguntungkan Gibran sejak awal. Menurutnya, putusan tersebut juga bukanlah putusan yang dibuat untuk perseorangan saja, karena uji materi itu sejatinya mempertanyakan norma syarat usia capres-cawapres. Berkat putusan ini juga, akan muncul anak-anak muda yang ingin mencalonkan dirinya sebagai capres atau cawapres, selama mereka memiliki pengalaman menjabat sebagai kepala daerah atau pejabat yang dipilih melalui pemilu. Atas dasar ini juga Nusron menuduh sebagian pihak yang ingin menjegal langkah Gibran sebagai cawapres.

Polemik pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto menuai reaksi yang beragam. Sebagian menyebutnya sebagai praktik nepotisme karena hubungan kekeluargaan dengan presiden, sebagian juga menganggap bahwa selama jabatan tersebut dipilih oleh rakyat, maka tuduhan nepotisme tidak bisa disangkakan. Terlepas dari kemungkinan terpilihnya atau tidak, Gibran membuat sejarah sebagai cawapres pertama yang berusia di bawah 40 tahun. 

Dan terlepas dari tuduhan tersebut, Gibran juga menjadi cawapres pertama yang diusung pasca uji materi undang-undang pemilu oleh Mahkamah Konstitusi. Pada akhirnya, bukan hanya proses pencalonannya yang disorot, tetapi bagaimana rakyat menyikapi permasalahan ini dan bagaimana kontestasi politik ini berjalan sebagaimana mestinya, tercermin dari suara rakyat pada pemilihan nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun