Mohon tunggu...
Greg Satria
Greg Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - FOOTBALL ENTHUSIAST

Learn Anything, Expect Nothing

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bisakah Berharap Nepotisme Nasionalis di Como 1907? Eits, Nanti Dulu

13 Mei 2024   15:01 Diperbarui: 14 Mei 2024   08:34 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Como merayakan gol ke gawang Bari pada lanjutan laga Serie B Liga Italia, Sabtu (13/4/2024)(INSTAGRAM/COMOFOOTBALL) via kompas.com

Sabtu (11/5/2024) lalu menjadi peristiwa emosional yang bersejarah bagi seluruh elemen klub Como 1907. Pasalnya, klub milik keluarga Hartono (Djarum Group) memastikan diri lolos ke Serie A musim depan (2024/2025). Hebatnya lagi, mereka memanjat tangga promosi dari Serie D hingga Serie A, dalam kurun waktu lima tahun!

Serie D adalah kasta terbawah untuk level semi-profesional liga sepakbola Italia. Como, yang terakhir kali menjejakkan kaki di Seria A pada musim 2002/2003 harus terlempar ke divisi terbawah karena alami kebangkrutan pada tahun 2017. 

Pada 4 April 2019, Como diakusisi oleh perusahaan hiburan asal Inggris, SENT Entertaiment Ltd yang dimiliki Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono dari Grup Djarum. (via kompas.com)

Di akhir musim itu, Como yang pada prosesnya diubah nama menjadi Como 1907 sukses promosi ke Serie C. Setahun berselang, merekapun sudah berada di Serie B usai berhasil back-to-back promosi.

Dua musim pertama di Serie B (2021/2022, 2022/2023), I Lariani, julukan Como 1907, masih belum bisa bersaing di papan atas usai hanya duduki peringkat 13 secara beruntun. Namun hikmahnya adalah di musim lalu, nama tenar Cesc Fabregas berhasil digaet untuk menjadi pemain sekaligus salah satu tim pelatih di musim ini.


Como 1907 sempat goyah di awal musim ini, bahkan berujung pemecatan manajer Moreno Longo pada November 2023. Cesc Fabregas didapuk menangani tim sementara selama lima laga, sebelum dialihkan ke Osian Roberts karena ex-Chelsea tersebut ingin fokus selesaikan kursus kepelatihannya. Fabregas pun turun pangkat menjadi asisten manajer I Lariani.

Performa Como 1907 tanpa diduga ternyata menanjak, bahkan menjadi penantang gelar Serie B bersama Parma dan Venezia. Namun karena sering tergelincir di partai krusial, Patrick Cutrone dkk harus puas menutup musim sebagai runner-up via 73 poin, dan lolos langsung ke panggung Serie A musim depan bersama Parma (juara Serie B).

Di belahan dunia yang lain, Indonesia, para netizen langsung bersorak atas capaian Como 1907 tersebut, dan memnuculkan kalimat-kalimat berikut ini:

"Wah, Rizky Ridho, Marselino bakal otw Serie A nih!"

"Bisa dong ditampung pemain Timnas U-23 untuk masuk Como 1907!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun