Cerita ini mengambil latar kota Konya di abad ke 13, sebuah tempat dan era dimana Rumi menyusun mahakarya yang dianggap sebagai dianggap sebagai karrya terbaik dalam bahasa Persia. Konya adalah sebuah provinsi di Tengah-Selatan Turki yang terletak di tengah-tengah Anatolia. Ibukotanya adalah kota Konya, yang juga merupakan salah satu kota tertua di Turki.
Karya ini dikemas dengan pacing yang bisa jadi berbeda dari umumnya. Ritme cerita ini bersifat kontemplatif dan meditatif, dimana alurnya tidak digerakkan oleh ritme yang cepat, melainkan oleh penemuan-penemuan batin, dialog filosofis, dan pembukaan rahasia secara perlahan. So, jangan kaget jika setiap bab terasa seperti memaksa anda memasuki satu sesi zikir atau perenungan meditatif. Dan kontruksinya tersusun melaui cerita dalam format "Season" (Musim) yang terbagi dalam bab-bab pendek, sehingga membacanya tak perlu terburu-buru, karena memang itulah tujuan dari karya ini. Pelan, mendalam, reflektif dan menarik anda dari bisingnya dunia modern yang dijejali berbagai hal yang harus serba cepat.
Disajikan dalam 3 Season, karya ini dibangun dari Season 1 "Manuskrip Cahaya" yang lebih bersifat internal dan personal. Dimulai dari kebingungan Zahir, rasa penasarannya pada naskah Rumi, dan getaran hatinya saat bertemu Layla. Ini adalah gerbang masuk yang sangat personal dan mudah diakses pembaca.
Season 2 "Langkah Kekasih": Cerita bergerak maju dan berkembang menjadi ujian spiritual dan takdir. Perjalanan fisik ke Lembah Mawar dan penemuan hubungan darah antara Zahir dan Layla mengubah total dinamika cinta mereka. Cinta yang tadinya menjadi tujuan, kini bertransformasi menjadi jalan (thariqah).
Di Season 3 "Suara yang Ditunggu": Cerita berartikulasi menjadi kosmik dan metafisik. Kelahiran Rāziah sebagai "naskah keempat" yang hidup dan munculnya Tarekat Gelap yang akan membawa cerita ke level yang jauh lebih tinggi. Perjuangan bukan lagi tentang penyatuan dua jiwa, tapi tentang menjaga "kalimat suci" dari kekuatan yang ingin membungkamnya.
Untukmu yang menyukai speculative fiction, misteri filosofis, dan kisah cinta yang berani melampaui batas dunia. Apakah kamu siap membaca kitab yang hidup?
Sebelum saya mengantarkanya kepada anda saya akan sampaikan beberapa garis besar terkait Bayang Sang Kekasih
Detail Konsep untuk Bayang Sang Kekasih
Genre: Historical Fiction + Spiritual Romance
Setting: Anatolia, abad ke-13 (Konya, dalam masa Rumi hidup)
Suasana: Mistis, syahdu, melankolis tapi hangat secara spiritual