Mohon tunggu...
ubaidillah bahisan
ubaidillah bahisan Mohon Tunggu... Peneliti

Pemerhati Bahasa dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Trip

Jembatan Cesnigir: Jembatan Batu yang Menyulam Sungai dan Sejarah

21 September 2025   10:32 Diperbarui: 21 September 2025   10:32 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di antara Karakeili dan Kprky, di provinsi Krkkale, membentang sebuah jembatan batu yang kokoh sekaligus anggun: Jembatan enigir. Panjangnya sekitar 110 meter dengan lebar enam meter, berdiri di atas aliran Sungai Kzlrmak. Jembatan ini bukan sekadar penghubung daratan, melainkan juga penghubung masa---dari abad pertengahan hingga hari ini. Struktur lengkung utamanya yang tinggi, ditopang oleh batu potong khas Seljuk, dilengkapi dengan lubang-peredam air di kanan dan kiri, dirancang agar mampu melawan derasnya arus sungai. Ia adalah bukti keterampilan teknis sekaligus seni arsitektur yang tak lekang waktu.

Tak ada naskah yang menyebut tahun pastinya, tetapi gaya arsitektur mengisyaratkan asal usulnya pada abad ke-13, masa kejayaan Seljuk. Lalu, memasuki era Ottoman, jejak tangan Mimar Sinan diyakini hadir dalam renovasi besar pada masa Sultan Yavuz Selim. Dengan demikian, enigir adalah bangunan yang memuat lapisan sejarah dua kekuatan besar Anatolia: Seljuk yang membangunnya, dan Ottoman yang merawatnya.

Legenda setempat menyimpan cerita yang lebih liar: konon Timur (Tamerlane) pernah menyeberangi jembatan ini saat menuju Pertempuran Ankara pada 1402. Bayangkan ribuan pasukan, kuda, dan dentang senjata melintas, sementara lengkung batu tetap teguh menopang. Sejarah resmi mungkin tak sepadat kisah rakyat, tetapi gema peristiwa itu membuat jembatan ini seolah berdiri di persimpangan sejarah besar.

Kini, sebagian kaki jembatan terendam akibat naiknya air dari Bendungan Kapulukaya. Fungsinya sebagai jalur kendaraan sudah lama usai, tetapi kehidupan barunya justru dimulai. Pemerintah setempat merancang area wisata dengan jalur pejalan kaki, teras pandang, dan ruang istirahat. Jembatan ini bukan lagi lintasan logistik, melainkan lintasan memori, tempat orang datang untuk merasakan pertemuan sejarah dengan alam.

Mengunjungi enigir berarti juga memasuki pelukan lanskap yang nyaris mistis. Tebing kanyon, arus Kzlrmak yang beriak, suara burung, dan rimbun vegetasi menghadirkan pemandangan yang lebih dari sekadar panorama. Ada nuansa "sakral alam" yang menegaskan bahwa jembatan ini bukan hanya batu yang ditumpuk, melainkan saksi bisu berabad-abad.

Seperti banyak monumen tua di Anatolia, enigir mengajarkan bahwa sejarah bukan hanya tentang tanggal dan nama penguasa. Ia adalah tentang daya tahan: bagaimana batu tetap menahan arus, bagaimana warisan tetap berdiri di tengah perubahan, dan bagaimana masyarakat menenun kembali makna dari reruntuhan. Dari Seljuk ke Ottoman, dari Timur ke Mimar Sinan, dari rute militer ke destinasi wisata, enigir adalah sebuah narasi panjang yang tidak pernah terputus.

Maka, ketika kita berdiri di atasnya, menatap aliran Kzlrmak yang tak pernah berhenti, kita seolah diajak ikut dalam percakapan sunyi antara masa lalu dan masa kini. Sebuah percakapan yang berkata: peradaban bisa runtuh, kekuasaan bisa berganti, tetapi batu yang diletakkan dengan ilmu dan iman akan tetap menyambung manusia lintas generasi.

Dan seperti itulah enigir berdiri hari ini, jembatan yang bukan hanya melintasi sungai, tetapi juga melintasi sejarah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun