Mohon tunggu...
Mustyana Tya
Mustyana Tya Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis, jurnalis dan linguis

Seorang pejalan yang punya kesempatan dan cerita

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cinta Banget Sama Adiknya Raja Ampat, Pulau Baer

30 Agustus 2021   13:28 Diperbarui: 12 September 2021   12:55 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulau Baer/ Dok. Pribadi

Habis dari Gua Hawang yang emang seger nian berenang siang bolong gitu, kita ada rencana untuk syuting dan ambil berita enbal yang disebut-sebut snack dari singkong beracun. 

Etapi... kan kita udah susun rencana ini sedemikian rupa, pas kita samperin orangnya ternyata gak ada. Bukan cuma gak ada,  nyatanya dia gak siap karna dianya pergi atau ada urusan gitu, lupa. Bah... berabe deh. Otak yang tadinya seger liat orang berenang-renang di Gua Hawang mendadak panas.

Masalahnya ini bukan satu kali tapi udah dua kali nih orang kesannya mempermainkan, gimana dah. Yaudah deh, karena rencana syuting gagal, kita harus puter otak gimana caranya tetep dapat konten. 

Dan... perdebatan pun dimulai jeng jeng dan kemampuan problem solving pun diuji. Pihak sini bersikukuh begini, begitu pun pihak sebelah. Akhirnya kita memutuskan untuk ke Pulau Baer yang sebenarnya saya doakan semoga kami tidak terlambat dan dikejar waktu.

Pulau Baer/Dok: Pribadi
Pulau Baer/Dok: Pribadi

Menuju ke sana kita memerlukan waktu sekitar sejam lalu harus naik perahu lagi. Maka semua dipersiapkan secepat kilat. Sampai di pelabuhan sudah ada kapal yang siap mengantar kita ke Pulau Baer dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Beruntung ombak maupun cuaca bersahabat dan sampailah kita ke Pulau Baer. 

Ombak mendadak semakin tenang dan kars-kars bermunculan. Sungguh benar mirip Raja Ampat yang saya lihat di layar kaca. Kami mengelilingi dan mendekat ke kars-kars itu dengan sangat pelan. Air berwarna tosca pun menambah kecantikan panorama di mata saya ini.

Pulau Baer/Dok: Pribadi
Pulau Baer/Dok: Pribadi

Ada dua karst yang menjulang, seolah menjadi pintu masuk kami menuju pantai nama pintu masuk ini Lorong Cinta namanya. Ah benar-benar bikin jatuh cinta. 

Setelah perahu menepi, kami langsung meloncat ke dermaga yang memang belum sempurna dan tanpa siapapun di sini, berasa Pulau Baer ini milik kami. Saya berjalan-jalan di sekitar tampak kayu-kayu terpasang, katanya sih mau dibuat bedeng untuk berjualan. Hm... bakal makin cantik atau malah jadi kumuh ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun