Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, jadi Game Changer untuk lingkunganmu!

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Pengalaman Pertama Menyetor Sampah di Bank Sampah Dekat Rumah

9 September 2025   11:25 Diperbarui: 9 September 2025   20:22 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengalaman Pertama Menyetor Sampah di Bank Sampah (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Tanggal 17 Agustus 2025 lalu bukan hanya merayakan pertambahan usia Indonesia yang ke-80, tetapi juga merayakan pembukaan Bank Sampah di RW-17, kecamatan Tambun Selatan Bekasi, tempat saya tinggal.

Bank sampah yang bernama "Sahabat Alam Lestari" ini sudah lama saya nanti-nantikan. Pasalnya, sulit sekali menemukan aplikasi Bank Sampah yang dekat ataupun mau mengangkut sampah di area Bekasi. Pernah saya menemukan satu aplikasi bernama Octopus, yang mau menjemput sampah anorganik saya di rumah. Namun sayang, per 2024 Octopus tidak lagi beroperasi. 

Hadirnya bank sampah, terlebih di dekat rumah membuat semangat saya kembali untuk mengumpulkan sampah plastik, botol, maupun kresek. Dan di hari sabtu kemarin, menjadi hari perdana saya menjadi nasabah sekaligus menyetorkan sampah anorganik di Bank Sampah. 

Baca juga: Sampah Lokal Overload, Mengapa Indonesia Tetap Mengimpor Sampah?

Tahapan Menyetor Sampah di Bank Sampah

1. Pembersihan dan penyortiran

Hal pertama yang harus dilakukan sebelum menyetorkan sampah anorganik kita ke bank sampah adalah melakukan pembersihan.

Ya, botol, gelas, ataupun wadah lain yang hendak disetor harus dalam keadaan bersih dan kering alias tidak lagi mengandung air. Selain itu, label-label yang menempel di badan botol ataupun gelas juga harus dicopot sehingga menyisakan plastik beningnya saja.

Botol dan gelas yang sudah dibersihkan dan dilepas dari label (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Botol dan gelas yang sudah dibersihkan dan dilepas dari label (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Setelah dibersihkan dari sisa air maupun label, kini saatnya kita lakukan penyortiran. Saya biasa membuat beberapa kategori sampah, seperti plastik, kaca, kertas dan kardus. Sampah yang sudah dikategorikan kemudian saya masukan ke paper bag atau kantong plastik.

Dengan melakukan penyortiran, kamu juga berpotensi untuk mendapatkan cuan yang lebih besar. Hal ini dikarenakan Bank Sampah menetapkan tarif yang berbeda untuk kategori sampah yang berbeda. 

Misalnya, di Bank Sampah Sahabat Alam Lestari, satu kilo kardus dihargai Rp 1.200, gelas plastik yang sudah dibersihkan Rp 2.450, dan botol seharga Rp 2.750. Harga ini tidak berlaku jika kamu menyatukan semua sampah, karena kategorinya menjadi Plastik Gabrug yang dihargai Rp 600 per kilo.

Baca juga: Aksi untuk Bumi Lestari Bersama Game Changer Kompasiana

2. Bawa Sampah ke Bank Sampah terdekat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun