Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Akuntan - Lifelong Learner

hidup sangatlah sederhana, yang hebat-hebat hanya tafsirannya | -Pramoedya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Transformasi Terowongan Kendal: Dulu, Kini, dan Nanti

11 Mei 2022   09:46 Diperbarui: 11 Mei 2022   13:16 3142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ojek online yang tengah ngetem | sumber: detik.com

Area pedestrian Terowongan Kendal bahkan melebar hingga jalan Tanjung Karang akibat jalan buntu yang berbatasan dengan stasiun BNI City.

Jika kamu hobi berfoto, jangan lupa juga mampir di papan penunjuk jalan yang terletak persis di depan terowongan.

Dijamin, nuansa jalan itu akan membawamu terbang jauh dari Jakarta yang macet ke Jakarta asri di masa depan.

Tidak ada lagi coretan tak berarti, dinding Terowongan Kendal kini penuh mural artistik

Di Indonesia, tembok kosong adalah kanvas terbaik untuk berkreasi. Begitu juga dengan Terowongan Kendal yang dulu tidak luput oleh para 'seniman' jalan.

Beruntungnya, kini coretan di Terowongan Kendal tidak lagi sembarang coretan. Dinding terowongan tersebut penuh dengan mural cantik nan artistik.

Salah satu mural di Terowongan Kendal | sumber: goodnewsfromindonesia.id
Salah satu mural di Terowongan Kendal | sumber: goodnewsfromindonesia.id

Mural di Terowongan Kendal memiliki daya tarik tersendiri. Selain melindungi dinding dari coretan tidak jelas, mural ini juga memanjakan mata para pelintasnya.

Tidak jarang orang yang berhenti di sudut mural untuk mengambil foto, atau sekedar merenungi makna yang hendak disampaikan sang pelukis.

Bagaimana pun juga, Terowongan Kendal telah mengambil langkah baru bahwa area publik di Jakarta (dan Indonesia) bisa se-artsy ini.

Ke depannya, bukan tidak mungkin Terowongan Kendal menjadi bagian dalam event yang lebih besar, seperti pameran lukisan, festival seni atau pagelaran musik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun