Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Akuntan - Lifelong Learner

hidup sangatlah sederhana, yang hebat-hebat hanya tafsirannya | -Pramoedya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Transformasi Terowongan Kendal: Dulu, Kini, dan Nanti

11 Mei 2022   09:46 Diperbarui: 11 Mei 2022   13:16 3142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan mural hasil kolaborasi seniman Jakarta dan Berlin pada kedua dinding Terowongan Kendal, Jakarta Pusat (Kompas.com/Faqihah Muharroroh Itsnaini)

Kala itu, saya harus melakukan Praktik Kerja Lapangan yang kebetulan bertempat di daerah Sudirman. 

Bagi kamu yang juga sering melewati terowongan ini di tahun tersebut, pasti mengetahui kondisi terowongan Kendal dahulu yang sarat akan kesan suram dan sepi.

Terowongan Kendal (dulu), sumber: detik.com
Terowongan Kendal (dulu), sumber: detik.com
Salah satu penyebabnya dikarenakan tidak ada lampu yang menerangi khusus di terowongan tersebut. Penerangan hanya bersumber dari lampu jalan dan lampu kendaraan yang kebetulan tengah melintas.

Di waktu malam, kesan suram itu seakan bertambah karena volume kendaraan berangsur menyurut. 

Jika kebetulan saya melintasi terowongan ini saat malam, teknik jalan cepat dan berzikir adalah metode praktis yang saya ambil.

Beruntungnya, Stasiun Sudirman berada tepat di ujung terowongan. Sehingga jika pun terjadi apa-apa, saya bisa langsung berteriak pada satpam kereta (yang semoga saja mendengar).

Terowongan Kendal (kini), sumber: liputan6.com
Terowongan Kendal (kini), sumber: liputan6.com

Namun hari ini, tidak tampak lagi wajah suram di Terowongan Kendal. 

Ya, Terowongan Kendal kini telah berhias lampu warna-warni. Lampu tersebut akan berganti setiap beberapa detik dengan warna biru, hijau, kuning, oranye, hingga ungu.

Jika dulu saya ingin bercepat-cepat, kini saya sering berlambat-lambat ketika melintasi Terowongan Kendal.

Tidak jarang juga saya mampir untuk berswafoto atau sekedar menikmati pertunjukan 'cahaya' di terowongan sepanjang 47 meter ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun