Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Akuntan - Lifelong Learner

hidup sangatlah sederhana, yang hebat-hebat hanya tafsirannya | -Pramoedya

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Ketika Keikhlasan Jadi Pro-Kontra

14 Mei 2019   23:31 Diperbarui: 14 Mei 2019   23:48 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image ilustrasi: ilustrasi memberi sedekah pada pengemis | sumber: https://zakat.or.id

Kontra

Jika kelompok "pro" lebih diisi dengan hubungan kepada Tuhan, kelompok "kontra" diisi dengan dampak pemberian sedekah itu yang justru menjadi tuman bagi kelompoknya yang merasa sudah lelah bekerja.

Pengemis dengan kaki pura-pura buntung, pura-pura lumpuh, pura-pura terluka, mungkin sudah asing lagi di telinga kita. Anehnya usaha mereka untuk menjadi pengemis sangat totalitas, bahkan cukup "menyakitkan" bagi saya.

Seperti kejadian yang viral baru-baru ini, dimana kelompok TNI memergoki seorang pengemis yang ternyata pura-pura buntung. Pengemis tersebut memakai celana berlapis-lapis untuk menyembunyikan kakinya yang sengaja dilipat ke belakang agar kelihatan buntung. Usaha ini bagi saya sangat menyakitkan. Melipat kaki ke belakang, apalagi dilakukan hampir seharian bukan perkara mudah. Apalagi ketika dipaksa masuk dalam celana yang berlapis-lapis.

Kejadian seperti ini bukan hanya sekali, tapi berkali-kali, bahkan sudah sangat marak diberitakan di televisi ataupun media sosial. Walau banyak juga yang tertangkap, namun anehnya usaha para pengemis palsu ini tidak pernah ada habisnya.

Konon, maraknya pengemis palsu ini dikarenakan sifat belas kasih orang-orang kita yang senang memberi. Maka dari itu pemerintah akhirnya banyak memberlakukan peraturan denda bagi mereka yang memberikan uang pada pengemis di jalan.

Denda ini mulai banyak diberlakukan di kota-kota besar, seperti Palembang dan Malang. Dilansir dari beritatagar.id, pemberi uang pada pengemis di Palembang, akan dikenakan denda sebesar 50 juta rupiah dan hukuman penjara selama 3 bulan. Sementara itu di Malang, seperti yang terlansir dalam malangtimes.com, para pemberi uang pengemis di Malang akan dikenakan denda sebesar 1 juta rupiah. 

Jalan tengah

Sejatinya, pro dan kontra tidak pernah memiliki pemenang. Seperti debat yang dipertandingkan dalam sebuah perlombaan, setiap tim memiliki argumen dan fakta yang tidak bisa terbantahkan. Jika salah satu fakta lebih kuat daripada fakta yang lain, maka tidak akan ada pro-kontra, karena jelas siapa yang akan menang. Maka dari itu, pro-kontra timbul akibat fakta dan argumen yang imbang, sehingga penting bagi kita untuk mencari jalan tengah.

Untuk permasalahan sedekah ini, jalan tengah yang memungkinkan untuk diambil adalah bersedekah di lembaga-lembaga resmi. Banyak lembaga resmi sekarang ini yang telah menyalurkan sedekah kepada mereka yang kurang mampu, seperti badan amil zakat, infaq dan sedekah.

Untuk yang tidak ingin ribet pergi jauh, kita juga bisa bersedekah melalui lembaga-lembaga online seperti kitabisa.com. Dengan hashtag Halo #OrangBaik, kitabisa.com banyak menggalang dana untuk mereka yang membutuhkan. Mulai dari biaya pengobatan, acara buka puasa, santunan anak yatim, hingga beasiswa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun