Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Politik dan Relawan, Apa yang Perlu Kita Renungkan?

7 Agustus 2022   08:59 Diperbarui: 9 Agustus 2022   05:08 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendukung pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meluapkan kegembiraannya seusai deklarasi kemenangan Pilpres 2019.| ANTARA FOTO/INDRIANTO EKO SUWARSO

Ruang kosong ini semestinya tumbuh sebagai arena konsolidasi wacana tanding non-partai yang digerakkan kelompok relawan. 

Dalam wacana tanding itu, keseruan politik dihidupkan oleh kontestasi yang beradab (antipolitik SARA, antihoaks, antikampanye hitam, dsb) beserta adu kampanye program-program yang mencerdaskan undecided voters. Tentu juga dengan memegang prinsip akuntabilitas dan transparansi dalam perkara sumber dan pengelolaan dana. 

Dengan pilihan yang seperti ini, politik relawan tidak terdegradasi sebagai semata-mata perpanjangan partai politik yang menyamarkan dirinya.

Apakah ini dimungkinkan? Walaupun berat, sebenarnya bukan perkara yang mustahil. 

Syaratnya, barangkali, adalah para penggerak kelompok relawan itu menyadari dan bersepakat bahwa mereka dibutuhkan untuk menyelamatkan mandat publik yang melekat dalam pengelolaan kekuasaan. 

Mereka juga wajib menolak diturunkan stratanya sebagai pemandu sorak yang saling bela-serang mati-matian.

Mereka harus berangkat dengan common background bahwa politik terlalu berbahaya jika dikelola partai dan segelintir elite. Dalam kondisi yang makin monolitik seperti akhir-akhir ini, politik harus selalu menciptakan ruang bagi wacana tanding non-partai.

Karena itu, arena kontestasi mereka harus dilakoni dengan politik yang memelihara kewarasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun