Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Waiting for The Barbarians", Politik Kolonial dan Asal-usul Pembiadaban

20 Oktober 2020   11:04 Diperbarui: 20 Oktober 2020   22:39 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Wating for The Barbarians (2020) | samuelgoldwynfilms.com

Barbarisme sebenarnya hanyalah anak kandung kolonialisme belaka.

Lantas, apakah kolaborasi ikon budaya Hollywod, narasi dari novel milik peraih Nobel Sastra, dan sutradara Kolombia yang sedang ngetop membuat film berdurasi 112 menit ini memenuhi syarat?

Saya kira, film ini termasuk yang asik dinikmati walau hanya mendapat rating 5,8 di situs Internet Movie Database. Kualitas akting Deep, Pattinson dan Raylance cukup maksimal ditampilkan. Lansekap yang kering, terik dan berpasir berhasil menambah kesan tanah jajahan yang keras dan misterius namun memiliki kehangatan yang bertahan sepanjang tahun. 

Waiting for The Barbarians tergolong hasil yang mewakili kerja rapi dari kualitas pelakon, pelukisan situasi dan ide cerita.

Tabik!

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun