Jadi, sesudah pertemuan MRT, rekonsiliasi yang dipilih sebenarnya akan mengikuti jalan siapa?Â
Siapa di sana bukan saja subyek dalam pengertian kelompok-kelompok pendukung yang masih mengurapi ketegangan. Siapa bukan saja menunjuk kepada mereka yang terlanjur atau harus menanggung nasib sebagai korban tanpa keadilan hukum.Â
Siapa juga adalah kepada mereka yang mengatur dan memiliki agenda rekonsiliasi yang jujur, setara dan berani untuk mengakui kesalahan sebelum menyatukan diri dalam pemberian maaf.Â
Adakah "siapa" yang seperti ini mungkin diwujudkan?
***Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!