Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kedutan di Alis, Pertanda Alam atau Tubuh yang Berbicara?

15 Oktober 2025   12:37 Diperbarui: 15 Oktober 2025   12:37 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Setiap getaran kecil mungkin hanyalah sinyal tubuh… atau mungkin pesan lembut dari alam yang ingin kita dengarkan. (Dok.Pribadi/generated AI) 

Menurut primbon Jawa, setiap bagian tubuh yang berkedut punya arti yang berbeda.

Berikut makna kedutan pada bagian alis berdasarkan letak kedutan dan arti atau pertanda:

  • Alis kanan Atas pertanda akan bertemu seseorang yang dirindukan atau kabar baik yang lama ditunggu.
  • Alis kanan Bawah pertanda akan mendapat pujian atau penghargaan dari orang lain.
  • Alis kiri Atas pertanda akan bertemu teman lama atau mendapatkan rezeki tak terduga.
  • Alis kiri Bawah ada seseorang yang sedang memikirkan atau merindukanmu diam-diam.

Meski tidak memiliki dasar ilmiah, tafsir semacam ini menunjukkan kearifan lokal yang menarik: cara orang dulu membaca tanda-tanda kecil dari tubuh dan alam sebagai bentuk komunikasi halus yang menyiratkan harapan.

Alih-alih menakuti, maknanya justru positif - mengandung doa, optimisme, dan semangat baik. Mungkin karena itulah, mitos seperti ini tetap hidup dari generasi ke generasi.

Banyak orang masih percaya makna ini bukan sekadar takhayul, melainkan bentuk intuisi budaya. Cara orang dulu membaca tanda-tanda kecil di tubuh sebagai pesan halus dari alam semesta.

Dua Dunia yang Tak Perlu Dipertentangkan

Bagi saya, sains dan kepercayaan tidak harus saling meniadakan. Keduanya bisa berjalan berdampingan, saling melengkapi.

Dari sisi medis, kedutan adalah reaksi alami tubuh. Dari sisi budaya, ia bisa dimaknai sebagai pengingat agar kita lebih peka dan bersyukur.

Mungkin alam memang punya caranya sendiri untuk berkomunikasi.

Terkadang lewat hujan, lewat bunga yang mekar, atau bahkan lewat kedutan kecil di alis yang mengundang tanya.

Penutup: Saat Getaran Kecil Mengingatkan Kita

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun