Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Mengenal Repong Damar, Sabo Sosial-Ekologis dari Pesisir Lampung

30 September 2025   04:41 Diperbarui: 1 Oktober 2025   07:28 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua orang sedang melakukan penyadapan getah pada pohon damar di area agroforestri Repong Damar, Desa Pahmongan. (Sumber: Photo by Nanang Sujana/CIFOR)

Penutup

Seperti sabo dam di Jawa yang menahan lahar, Lampung punya repong damar: sabo sosial-ekologis yang melindungi pesisir sekaligus menyejahterakan masyarakat.

Repong bukan sekadar kebun damar - ia adalah warisan budaya, sistem ekologis, dan sumber ekonomi yang telah teruji ratusan tahun.

Jika dijaga dengan baik, repong damar bukan hanya kebanggaan Lampung, tapi juga contoh dunia tentang bagaimana manusia bisa hidup harmonis dengan alam, sekian lama.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun