Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Mengenal Repong Damar, Sabo Sosial-Ekologis dari Pesisir Lampung

30 September 2025   04:41 Diperbarui: 1 Oktober 2025   07:28 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua orang sedang melakukan penyadapan getah pada pohon damar di area agroforestri Repong Damar, Desa Pahmongan. (Sumber: Photo by Nanang Sujana/CIFOR)

Repong Damar: Diakui Nasional, Dikenal Dunia

Repong damar sudah lama mendapat perhatian luas, baik dari masyarakat akademis, pemerintah, maupun dunia internasional. Sistem agroforestri khas Krui, Lampung Barat ini telah banyak diteliti oleh para peneliti kehutanan dan lingkungan. Berbagai publikasi akademis menyoroti kekayaan biodiversitas pohon, keanekaragaman hayati satwa, hingga potensi tanaman obat yang tumbuh di dalam repong damar. 

Hal ini menegaskan bahwa repong bukan hanya kebun damar, melainkan juga laboratorium alam yang menyimpan pengetahuan ekologis.

Pengakuan terhadap repong damar juga datang dari tingkat nasional. Pada tahun 1997, masyarakat pengelola repong damar menerima Penghargaan Kalpataru, sebuah penghormatan tertinggi di bidang lingkungan hidup di Indonesia. 

Setahun kemudian, melalui SK Menteri Kehutanan Nomor: 47 Kpts-II/1998, kawasan repong damar ditetapkan sebagai Kawasan Dengan Tujuan Istimewa (KDTI). 

Status ini menegaskan pentingnya repong damar bukan hanya sebagai sumber ekonomi masyarakat lokal, tetapi juga sebagai bagian dari strategi nasional dalam pelestarian hutan rakyat.

Meski belum tercatat resmi dalam daftar warisan budaya UNESCO, repong damar sering dijadikan contoh keberhasilan sistem agroforestri tradisional dalam forum internasional. Organisasi riset dunia seperti CIFOR-ICRAF menjadikan repong sebagai studi kasus penting tentang bagaimana masyarakat adat mampu menjaga hutan sekaligus mengelola sumber daya secara berkelanjutan.

Dengan begitu, repong damar memiliki dua lapis pengakuan: penghargaan nasional yang konkret dan pengakuan akademis-internasional yang prestisius. Hal ini memperkuat posisi repong damar bukan hanya sebagai kebanggaan masyarakat Lampung, tetapi juga sebagai model pengelolaan hutan rakyat yang patut dicontoh di tingkat global.

 Repong Damar dan Masa Depan Lampung

Repong damar berpotensi menjadi aset strategis Lampung: sumber ekonomi berkelanjutan, tujuan ekowisata berbasis komunitas, dan laboratorium hidup bagi pendidikan lingkungan. Mengembangkan nilai tambah produk-produk repong, misalnya sertifikasi, olahan, serta memperkuat tata kelola adat bisa memperpanjang manfaat ekonomi tanpa mengorbankan fungsi ekologis.

Lebih jauh, repong bisa menjadi model bagi daerah lain yang menghadapi deforestasi: menunjukkan bahwa produktivitas ekonomi dan keberlanjutan hutan bisa berjalan beriringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun