Pilih cara menegur yang aman dan santun
Tidak semua orang bisa menerima teguran dengan kepala dingin. Kadang cukup senyuman, anggukan, atau kode halus sudah cukup untuk memberi pengingat tanpa memicu konflik.
Dengan membiasakan diri menerapkan hal-hal kecil ini, perjalanan yang awalnya menegangkan bisa berubah menjadi momen refleksi. Lampu merah menjadi kesempatan untuk introspeksi, bukan pemicu stres. Kesadaran bahwa kita berbagi ruang publik dengan orang lain membuat setiap perjalanan lebih aman, lebih nyaman, dan lebih damai.
Penutup
Baik di jalan raya maupun transportasi umum, kuncinya sama: kesadaran bahwa ruang ini milik bersama. Setiap perilaku kita akan mempengaruhi kenyamanan orang lain.
Di tengah kemacetan, bising knalpot, atau gangguan kecil yang menguji kesabaran, kita bisa memilih untuk menjadi bagian dari masalah atau bagian dari solusi. Kadang, cara paling bijak menjaga ketertiban bukan dengan amarah, tapi dengan memberi contoh.
Selamat berkendara dan menjaga etika di ruang publik. Ingat, pulang dengan hati yang tenang jauh lebih berharga daripada menang adu emosi di jalan.
Teman-teman pernah mengalami kejadian tak mengenakkan di jalan atau transportasi umum? Bagikan pengalaman dan cara kamu menghadapinya. Siapa tahu, dari cerita kita, orang lain bisa belajar dan introspeksi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI