Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penjurusan di SMA: Fokus atau Terjebak?

21 Juni 2025   17:49 Diperbarui: 21 Juni 2025   17:49 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Generated by AI

Penjurusan di SMA: Fokus atau Terjebak?

Saya masih ingat jelas waktu pertama kali diminta memilih jurusan saat naik ke kelas XI SMA. Rasanya seperti diminta memilih masa depan dalam waktu singkat. Saya memilih jurusan IPA, karena katanya "anak pintar itu biasanya masuk IPA." Sebenarnya saya masuk jurusan IPA juga bukan karena pintar, melainkan karena suatu pertimbangan tertentu.

Tapi siapa sangka, kini saya malah lebih banyak berkecimpung di dunia IPS: pendidikan, manajemen, pengembangan diri, dan bahkan menulis artikel seperti ini.

Pilihan jurusan di SMA memang menjadi titik penting, tapi seringkali juga penuh kebingungan. Bukan hanya karena usia kita yang belum matang saat mengambil keputusan, tapi juga karena minimnya informasi dan bimbingan yang benar-benar memerdekakan siswa dalam memilih.

Landasan Regulasi Penjurusan di SMA

Per April 2025, Mendikdasmen AbdulMu'ti mengumumkan bahwa sistem penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa akan kembali diberlakukan mulai tahun ajaran 2025/2026. Regulasi ini nantinya akan dituangkan melalui Peraturan Menteri yang menggantikan Permendikbudristek No.12 Tahun2024. 

Tujuannya adalah memberikan kepastian pada jalur akademik siswa sekaligus mendukung pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai pengganti Ujian Nasional.

Keunggulan Penjurusan: Fokus dan Relevansi

Dengan berfokus pada satu rumpun, siswa bisa mendalami materi seperti Biologi, Fisika, atau Ekonomi secara lebih intensif. Mendikdasmen menyebut bahwa sistem ini "akan membantu siswa lebih fokus dan siap menghadapi jenjang pendidikan berikutnya.

Namun ada tantangan: siswa dengan minat lintas bidang (misalnya antara Biologi dan Ekonomi) bisa merasa terkungkung dalam pilihan yang terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun