Pertanyaan yang sering muncul: "Lulusan IPA lebih sukses dari lulusan IPS, ya?"
Jawabannya:Â tidak sesederhana itu. Hingga kini, belum ada data nasional yang menyatakan lulusan IPA lebih sukses dibandingkan IPS secara umum. Bahkan definisi "sukses" itu sendiri sangat luas dan kontekstual.
Banyak lulusan IPA yang akhirnya menjadi penulis, musisi, wirausaha, bahkan pejabat publik. Sebaliknya, banyak lulusan IPS yang kini berkiprah di bidang strategis, menjadi CEO, akademisi, maupun tokoh perubahan sosial. Tidak sedikit pula lulusan IPS yang menjadi pejabat publik.
Yang lebih penting dari jurusan adalah apakah siswa:
Menemukan passion-nya
Punya akses bimbingan yang tepat
Mendapat ruang eksplorasi dan dukungan lingkungan
Solusi: Penjurusan yang Fleksibel dan Adaptif
Kalau sistem penjurusan mau tetap digunakan, maka sistemnya harus lebih fleksibel dan manusiawi. Misalnya:
Memberi ruang lintas minat yang proporsional. Jika memungkikan regulasi PerMen bisa memuat pasal untuk opsi lintas rumpun, misalnya siswa IPA boleh mengambil tambahan Ekonomi atau Sejarah dalam TKA.
Guru BK dan wali kelas harus aktif mendampingi siswa menentukan jurusan, menghindari stereotip "anak pintar pasti IPA." Sementara "anak .... pasti IPS".
- Sistem penjurusan tetap perlu dilengkapi kurikulum adaptif dan lokal untuk menampung potensi siswa secara luas.