Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penjurusan di SMA: Fokus atau Terjebak?

21 Juni 2025   17:49 Diperbarui: 21 Juni 2025   17:49 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Generated by AI

Studi Ilmiah: Fleksibilitas dan Dampaknya

  • Studi di SMA Negeri1 Plered menunjukkan bahwa sistem Kurikulum Merdeka (tanpa penjurusan) mampu meningkatkan kreativitas, motivasi belajar, dan pendekatan pembelajaran yang lebih inovatif.

  • Penelitian di SMA Negeri3 Surakarta dengan teori PauloFreire menemukan bahwa penghapusan penjurusan juga dapat menyebabkan "dehumanisasi pendidikan," khususnya ketika pengelolaan guru dan sumber daya belum matang.

Rangkaian penelitian ini menunjukkan pentingnya menyeimbangkan antara fokus akademik dan ruang eksplorasi.

Penjurusan Perlu Tapi Tak Selalu Pas

Sistem penjurusan sebenarnya memiliki niat baik: membantu siswa fokus pada bidang yang dikuasai dan diminati. Dengan begitu, siswa bisa belajar lebih mendalam dan efisien. Namun, realitanya tidak sesederhana itu.

Banyak siswa merasa minat dan kemampuannya berada di lintas bidang. Ada yang suka Biologi tapi juga cinta Ekonomi. Ada yang senang Matematika tapi diam-diam menulis puisi. Di sinilah sistem penjurusan kadang terasa terlalu kaku.

Saya Lebih Cocok dengan Sistem Penjurusan

Secara pribadi, saya merasa sistem penjurusan tetap lebih membantu saya belajar secara terfokus. Ketika saya di jurusan IPA, saya bisa mendalami Fisika, Kimia, dan Biologi dengan baik. Tapi ternyata, jalur hidup saya berkembang di ranah IPS. Saya mengambil kuliah di bidang pendidikan, belajar manajemen, dan mendalami pengembangan sumber daya manusia.

Pengalaman ini memberi pelajaran penting: jurusan bukanlah takdir. Ia hanya salah satu rute di jalan panjang kehidupan. Kita tetap bisa berbelok, memutar arah, atau bahkan membangun jalan sendiri jika diperlukan.

Sukses Itu Ditentukan Jurusan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun