Bayern München, sebagai salah satu klub sepak bola paling dominan di Eropa, telah lama dikenal dengan kekuatan serangan sayapnya. Era kejayaan mereka tidak lepas dari kontri
busi dua winger legendaris, Arjen Robben dan Franck Ribéry, yang memberikan dinamika serangan yang menakutkan bagi lawan.Â
Namun, sejak kepergian duo tersebut, Bayern tampaknya belum menemukan pengganti yang sepadan untuk mengisi kekosongan di sektor sayap.
Warisan Robben dan Ribéry
Robben dan Ribéry, yang dijuluki "Robbery", memberikan kombinasi sempurna antara kecepatan, keterampilan dribel, dan kemampuan mencetak gol.Â
Mereka tidak hanya menciptakan peluang bagi rekan setim, tetapi juga sering menjadi penentu kemenangan dengan gol-gol krusial.Â
Kehadiran mereka di lapangan memberikan dimensi serangan yang sulit diprediksi, memaksa pertahanan lawan untuk selalu waspada.
Kekosongan Pasca "Robbery"
Setelah kepergian Robben dan Ribéry, Bayern mencoba mengisi posisi sayap dengan pemain seperti Serge Gnabry, Kingsley Coman, dan Leroy Sané.Â
Meskipun ketiganya memiliki bakat dan potensi yang luar biasa, konsistensi menjadi masalah utama.Â
Menurut laporan dari Bavarian Football Works, Bayern berencana merombak posisi winger mereka karena performa yang tidak konsisten dari Gnabry, Coman, dan Sané, yang secara kolektif membebani klub dengan gaji sebesar €56 juta per tahun.Â
Pencarian Pengganti yang Ideal
Dalam upaya mengembalikan dominasi di sektor sayap, Bayern telah mengincar beberapa talenta muda berbakat.Â
Salah satunya adalah Michael Olise, yang didatangkan dari Crystal Palace dengan nilai transfer lebih dari €50 juta.Â