Kita tahu bahwa seseorang yang memposting foto bahagia dengan pasangannya bisa saja bertengkar hebat setelahnya.Â
Kita tahu bahwa teman yang selalu pamer barang branded bisa jadi sedang dikejar debt collector.Â
Tapi tetap saja, kita merasa harus ikut-ikutan. Kalau tidak, kita takut dianggap ketinggalan zaman, atau lebih parah lagi—dianggap gagal hidup.
Jadi, bagaimana seharusnya kita menyikapi ini?Â
Apakah kita harus ikut pamer biar dianggap sukses?Â
Atau sebaiknya kita cuek dan hidup sesuai kemampuan? Jawabannya ada di tengah-tengah.Â
Tidak ada yang salah dengan berbagi momen bahagia di media sosial, selama itu memang benar-benar dari hati dan bukan karena tekanan sosial.Â
Tapi kalau harus berbohong demi terlihat keren, mungkin saatnya bertanya pada diri sendiri: "Gue hidup buat diri sendiri atau buat menyenangkan netizen?"
Pada akhirnya, hidup bukanlah tentang siapa yang paling banyak pamer di medsos.Â
Hidup adalah tentang bagaimana kita bisa menikmati momen tanpa perlu validasi orang lain.Â
Jadi kalau ada yang bilang kamu gagal hidup hanya karena feed Instagram-mu nggak estetik, santai aja.Â