Mohon tunggu...
Shofwan Karim
Shofwan Karim Mohon Tunggu... Pembelajar

Pembelajar dalam berfikir, bertulis, berbicara dan berikhtiar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pramurukti, Taman dan Lansia di Taipei

28 Agustus 2025   08:02 Diperbarui: 28 Agustus 2025   08:02 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shofwan Karim di sebuah taman Taipei (Foto: Dok/Ist)

Pramurukti, Taman dan Lansia di Taipei

Inspirasi:

Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku; dan agar engkau diasuh di bawah pengawasan-Ku. (QS Taha, 20:39)

Oleh Shofwan Karim

Sumber daya manusia (SDM) yang telah lulus pendidikan atau pelatihan untuk melakukan pendampingan pada seseorang yang tidak mampu merawat dirinya sendiri, baik sebagian atau keseluruhan karena keterbatasan fisik atau mental, disebut caregiver

Pada narasi lain, perawat seorang yang  lanjut usia (Lansia) disebut pula  careworker. Ia merupakan seseorang yang bertugas membantu mengurus keperluan pribadi lansia yang memiliki keterbatasan dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hal ini mengingat mulai melemahnya fungsi jasmani dan rohani para Lansia.

Di Indonesia disebut pramurukti. Orang yang mampu merawat, mendampingi Lansia, butuh skill dan kesabaran. Mungkin banyak yang baru mendengar istilah pramurukti. Ternyata pramurukti ini merupakan sebuah pekerjaan perawat. Bukan perawat biasa, tetapi perawat lansia atau manula yang sehat ataupun sakit. Itulah antara lain narasi Google tentang perawat penduduk senior di berbagai negara dunia. Untuk kosa kata Pramurukti, khusus istilah di Indonesia.

Selain itu para Lansia di sini yang sehat wal afiat selalu produktif bekerja sesuai dengan kemampuannya. Bekerja di berbagai sektor dan bidang yang relevan dengan bakat, minat dan skill mereka. Banyak pula yang menjadi relawan pada berbagai pusat palayanan publik.

 Ini cerita bagus utk Lansia. Mungkin utk anak-anak yang terbatas kemampuannya karena belum cukup akil baligh fisik dan mental ada caranya pula. Ini akan kita perdalam pada kali lain lagi.

Kebiasaan Jalan Kaki

Pagi ini Kamis, 13 Juni 2024 Atuak mengantar cucunya ke Pra School Binjiang Municipality. Ini rutin dilakukannya sejak beberapa waktu lalu. Lalu meneruskan kebiasaannya jalan kaki. Targetnya 7500 langkah yang Ia setting di gadget.

Secara standar kata internet, harusnya 10.000 langkah seperti ada di aplikasi iPhone miliknya. Seperti biasa target itu ada yang tercapai ada yang mendekati dan ada yang separuhnya atau bahkan seperempatnya.

Ini tergantung mood (suasana hati), cuaca dan temperatur atau suhu udara yang sedang berlangsung. Atuak (kakek) yang 12 Desember ini 72 th menurut KTP. Sementara menurut almh Ibunya setelah disesuaikan dengan Google Calender 8 tahun lalu, usia Atuak 12 Ramadhan 1445 lalu sudah 75 tahun.

Atuak selain dan di sela waktu jalan kaki, kadang meracak sepeda uBike sewaan. Belakangan pernah sampai 45 km. Ia telusuri taman sepanjang Sungai Keelung. Lebih jauh, bahkan sempat menyeberang ke muara Sungai Tamsui. Itu artinya Atuak Gowes dipinggiran dua kota. Taipei dan New Taipei.

Atuak mengulang jalan kaki di sebuah taman di sekitar kediamannya. Kebiasaan itu Ia lakukan sejak 3 bulan belakangan. Kali ini Atuak berjumpa dengan 4 orang yang sedang berhenti di depan bangku-bangku taman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun