Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis

Pegiat Literasi Politik Domestik | Kompasianer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kemerdekaan Bukan Slogan, Melainkan Proyek Terukur

17 Agustus 2025   09:21 Diperbarui: 17 Agustus 2025   09:21 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Upacara Hari Kemerdekaan (Sumber: ANTARA via Wikipedia)

Kemandirian adalah jaminan bahwa kita, sebagai rakyat, tidak akan terombang-ambing oleh kepentingan asing. Kedaulatan tanpa kemandirian hanyalah ilusi.

Refleksi Tata Kelola: Negara sebagai "Perusahaan"

Dalam perenungan ini, saya melihat sebuah analogi yang relevan dan mendalam: sebuah negara idealnya dikelola layaknya sebuah perusahaan yang profesional dan sukses. Bukan untuk mencari keuntungan, melainkan untuk mencapai visi kemerdekaan sejati secara efektif dan terukur.

Jika kita menganggap negara sebagai perusahaan, maka kedaulatan dan kemandirian adalah visi utamanya yang harus dicapai.

Untuk mewujudkan visi itu, kita memerlukan sebuah sistem tata kelola yang kokoh:

1. Visi dan Misi yang Terukur. Kemerdekaan sejati tidak boleh hanya menjadi cita-cita luhur yang abstrak. Ia harus dijabarkan menjadi target-target yang konkret.

Misalnya, target swasembada pangan dalam lima tahun, target penurunan rasio utang luar negeri, atau target peningkatan daya saing sumber daya manusia.

Tanpa peta jalan yang jelas, kita hanya akan berjalan tanpa arah.

2. KPI (Key Performance Indicators) dan BSC (Balanced Scorecard). Agar kemajuan bisa diukur, kita memerlukan indikator kinerja yang tepat.

KPI bisa mengukur seberapa efisien anggaran pemerintah diserap, seberapa cepat layanan publik diselesaikan, atau seberapa tinggi indeks kebebasan pers. 

Dengan BSC, kita bisa melihat kinerja dari berbagai perspektif secara seimbang, mulai dari kemandirian ekonomi, kesejahteraan rakyat, efisiensi birokrasi, hingga investasi pada pendidikan dan inovasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun