Dalam ekosistem kerja saat ini, admin adalah seperti tepung terigu dalam adonan kue: tidak kelihatan, tapi bikin semua lengket jadi satu.
Tapi hati-hati: terlalu sering disebut "admin", kamu bisa kehilangan bentukmu sendiri.
Jabatan yang Membuatmu Tak Berkembang, tapi Tak Tergantikan
Yang paling menyedihkan dari jabatan "admin" adalah ini:
Kamu dibutuhkan. Tapi kamu bisa diabaikan.
Tanpa kamu, semua kacau. Tapi dengan kamu, tak ada yang ingat kamu.
Kamu tidak punya title keren, tapi kamu yang balas semua email penting.
Kamu tidak duduk di meja manajer, tapi kamu yang tahu siapa yang lagi stres dan siapa yang curi waktu makan siang.
Kamu tahu semua password, tapi kamu tidak masuk grup rapat kebijakan.
Kamu adalah arsitektur senyap perusahaan.
Admin Adalah Masker Identitas
Dalam banyak kasus, orang menyebut dirinya "admin" karena... malas menjelaskan. Atau karena kalau dijelaskan jujur, malah menyakitkan.
Seorang teman saya pernah berkata:
"Sebenarnya gue pegang tiga akun e-commerce, ngatur stok, bikin copywriting, balesin buyer yang marah, dan bantu bungkus paket. Tapi ya... gue bilang aja gue admin. Simpel."
Dan seperti itulah, "admin" jadi masker sosial.