Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Kolumnis Independen

Quod Scripsi, Scripsi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Mereka Datang Mencari Kerja, Bukan Penghakiman

28 Juni 2025   19:29 Diperbarui: 1 Juli 2025   07:48 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi antrian pencari kerja (sumber gambar: KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Padahal, tidak sedikit dari mereka yang datang itu tidak hanya membawa CV, tapi juga cerita. Cerita tentang gaji yang tertunda di tempat lama. Tentang orang tua yang butuh biaya pengobatan. Tentang harapan yang bertumpu pada panggilan kerja yang entah kapan datang.

Ilustrasi wawancara kerja | Gambar olahan pribadi
Ilustrasi wawancara kerja | Gambar olahan pribadi

Tapi tentu, HRD yang baik adalah yang "profesional". Tidak boleh "baper". Tidak boleh kasihan. Karena katanya dunia kerja butuh ketegasan.
Lantas, apakah itu berarti dunia kerja harus beku?

HRD idaman kandidat bukanlah mereka yang meluluhkan standar. Tapi mereka yang paham bahwa yang duduk di seberang itu adalah manusia, bukan berkas berjalan.

HRD idaman bukan yang lemah di hadapan cerita, tapi tahu bahwa simpati bukan dosa, dan empati bukan tanda kurang tegas.

Mereka bisa menolak, namun tetap menjaga harga diri. Mereka tahu bahwa satu senyum bisa menenangkan, dan satu tatapan menghargai bisa menjadi titik balik percaya diri seseorang.

Karena, mari kita jujur, dunia ini berputar.
Yang hari ini kita anggap "belum cocok" bisa jadi CEO tempat lain besok lusa.

Yang hari ini kita tolak mentah-mentah, bisa jadi orang yang suatu hari duduk di meja meeting sebagai partner penting.

Kandidat itu bukan angka. Bukan sekadar isi database. Mereka manusia. Dan kita semua, HRD atau bukan, pada akhirnya hanya manusia yang sedang membantu manusia lain mencari tempatnya di dunia ini.

Dan mungkin, kalau kita mulai mengingat itu, wawancara kerja tidak akan lagi terasa seperti gladi resik penghakiman. Tapi lebih mirip seperti dua orang asing yang sedang saling mencari kemungkinan.
Mereka datang mencari kerja. Bukan penghakiman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun