Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Rizieq Bakal Diperiksa, Apakah Perlu Ada Kerumunan Lagi?

30 November 2020   12:21 Diperbarui: 30 November 2020   12:46 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menyapa simpatisannya saat tiba di daerah Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11/2020). Dalam kunjungan tersebut, Rizieq Shihab dijadwalkan menghadiri acara peresmian pembangunan Masjid Raya di Markaz Syariah Pesantren Alam Agrokultural sekaligus mengisi ceramah shalat Jumat | KOMPAS.com (AFP/ Aditya Saputra)

Sama dengan Rizieq, Hanif bakal diminta keterangan mengenai acara pernikahannya yang menimbulkan kerumunan massa dan melanggar aturan di masa pandemi.

Namun, meski sama-sama menerima surat yang bunyinya sama, di dalam surat itu yang disebut terlapor hanyalah Rizieq. Jadi tampaknya Hanif sebatas saksi tambahan. Tapi entahlah, semua bisa saja berubah sesuai fakta-fakta yang ditemukan penyidik.

Apakah betul Rizieq dan Hanif memenuhi panggilan kepolisian atau bagaimana? Seharusnya datang untuk diperiksa. Semakin cepat persoalan ditangani, maka semakin nyaman pula keduanya menikmati aktivitas sehari-hari.

Andaikan Rizieq dan Hanif atau salah satu di antara keduanya tidak memenuhi pemanggilan, tentu pihak penyidik punya pertimbangan dan kebijakan berikutnya, langkah apa yang mesti dilakukan.

Di atas hasil pemeriksaan Rizieq dan Hanif, sebenarnya hal yang jauh lebih penting diupayakan yaitu jangan sampai di jadwal pemanggilan itu turut dihadiri ribuan massa lagi, tepatnya aksi demonstrasi.

Bukan terlalu cepat berpikiran buruk, tetapi memang fakta selalu menyatakan demikian. Setiap kali Rizieq dipanggil polisi (di kasus-kasusnya sebelumnya), para pendukungnya yang terdiri dari berbagai elemen ormas ikut menyesakkan jalanan utama di ibu kota.

Penulis agaknya punya dasar, mengapa menebak akan ada aksi unjuk rasa para pendukung Rizieq. Di media sosial, terdapat ajakan oleh sebagian pendukungnya untuk melakukan kegiatan demikian. Mereka menyebutnya "jihad membela ulama". Sila cari itu sendiri-sendiri.

Pertanyaannya, perlukah pendukung Rizieq berdemonstrasi lagi? Untuk apa? Hemat penulis, tidak perlu. Tujuannya yang dikait-kaitkan dengan urusan membela ulama pun belum tentu mempengaruhi proses penyidikan.

Kemudian buat apa berdemonstrasi, tidakkah mereka sadar bahwa kasus yang menjerat Rizieq terkait kegiatan berkerumun yang melanggar protokol kesehatan dan aturan lainnya?

Tentu harapannya, jangan sampai ada individu atau kelompok yang kemudian diproses hukum lagi gara-gara membuat kerumunan lewat aksi unjuk rasa. Ini harus dicegah.

Maka pastinya, di samping melarang aksi unjuk rasa (besok), petugas keamanan juga wajib bertindak tegas manakala larangan itu diabaikan. Apalagi aksi tersebut ditunggangi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun