Mohon tunggu...
Krismas Situmorang
Krismas Situmorang Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger Indonesia

Teacher, Freelancer Writer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar dari Kepolosan Anak, Apakah Perlu?

19 Maret 2024   21:25 Diperbarui: 23 Maret 2024   21:02 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi, sumber: https://www.hayo.com/post/6553949ed92108c8f3c2cde7

Ketika melintas di depan sebuah sekolah TK, terdengar anak-anak yang bermain dengan ceria, berlari kesana-kemari, dan bersenda gurau bersama teman-temannya.

Ketika mereka tertawa, rasanya hati mendadak melandai, merasakan kelucuan dari suara mereka. Ketika mereka berlari, tidak terlihat kerisauan di wajahnya. Ketika ia terjatuh, yang ada hanya harapan penuh akan pertolongan orang lain.

Belajar dari senyum tulus di wajah polos seorang anak tak pernah ada habisnya. Kesederhanaan yang mereka tampilkan rasanya tiada bandingnya. Kejujuran dan kebebasan berekspresinya menyiratkan antusiasme dan kebebasan dari prasangka kepada orang lain.

Ya, kehidupan anak-anak memang tidak mudah jika diperbandingkan dengan kehidupan orang dewasa. Kehidupan orang dewasa yang sering ditampilkan adalah kerumitan dan tekanan yang penuh. Tapi, yang hendak disampaikan di sini, konteksnya adalah personal character yang sering diajukan sebagai model bagi setiap pribadi.

│Baca juga: Menemukan Bakat Terpendam Dalam Keterbatasan

Terlepas dari apapun kondisi dan alasannya, penting untuk belajar dari karakter pribadi seorang anak. Karakter yang dominan dilihat dalam diri seorang anak adalah kejujuran dan kemurahan hatinya.

Namun, melihat senyum seorang anak, orang dewasa  dapat mengambil beberapa pelajaran berharga:

Kesederhanaan

Anak-anak sering kali tidak memikirkan hal-hal kompleks atau membebani diri mereka dengan perasaan yang rumit. Senyum mereka mengingatkan kita akan kebutuhan untuk kembali kepada sederhana dan menikmati momen-momen sekecil apapun dalam hidup.

Kejujuran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun