Ketika melintas di depan sebuah sekolah TK, terdengar anak-anak yang bermain dengan ceria, berlari kesana-kemari, dan bersenda gurau bersama teman-temannya.
Ketika mereka tertawa, rasanya hati mendadak melandai, merasakan kelucuan dari suara mereka. Ketika mereka berlari, tidak terlihat kerisauan di wajahnya. Ketika ia terjatuh, yang ada hanya harapan penuh akan pertolongan orang lain.
Belajar dari senyum tulus di wajah polos seorang anak tak pernah ada habisnya. Kesederhanaan yang mereka tampilkan rasanya tiada bandingnya. Kejujuran dan kebebasan berekspresinya menyiratkan antusiasme dan kebebasan dari prasangka kepada orang lain.
Ya, kehidupan anak-anak memang tidak mudah jika diperbandingkan dengan kehidupan orang dewasa. Kehidupan orang dewasa yang sering ditampilkan adalah kerumitan dan tekanan yang penuh. Tapi, yang hendak disampaikan di sini, konteksnya adalah personal character yang sering diajukan sebagai model bagi setiap pribadi.
│Baca juga: Menemukan Bakat Terpendam Dalam Keterbatasan
Terlepas dari apapun kondisi dan alasannya, penting untuk belajar dari karakter pribadi seorang anak. Karakter yang dominan dilihat dalam diri seorang anak adalah kejujuran dan kemurahan hatinya.
Namun, melihat senyum seorang anak, orang dewasa  dapat mengambil beberapa pelajaran berharga:
Kesederhanaan
Anak-anak sering kali tidak memikirkan hal-hal kompleks atau membebani diri mereka dengan perasaan yang rumit. Senyum mereka mengingatkan kita akan kebutuhan untuk kembali kepada sederhana dan menikmati momen-momen sekecil apapun dalam hidup.
Kejujuran