Gaji dan fasilitas yang diterima para petinggi pelaksana program Kartu Prakerja luar biasa, bukan? Apakah kinerja dan manajemen program bakal sebanding dengan anggaran yang diterima? Semoga saja. Sekali lagi, dana ratusan miliar tidak kecil, sementara sumbernya diambil dari uang rakyat.
Pertanyaannya, siapa sajakah para petinggi tersebut? Sila cari nama-nama mereka di berbagai sumber. Yang pasti direktur eksekutifnya bernama Denni Puspa Pusbasari. Pantaskah Denni mendapatkan gaji dan fasilitas semewah itu?
Jawabannya: pantas dan tidak pantas. Akan pantas apabila kinerjanya baik dan membawa manfaat bagi para penerima Kartu Prakerja. Sementara menjadi tidak pantas jika kenyataan menunjukkan sebaliknya.
Hal lain saat ini yang nyata membuat Denni tidak pantas menerima gaji besar dan fasilitas mewah yaitu, ternyata beliau mendapat gaji dari Kantor Staf Kepresidenan (KSP).
Ya, Denni tengah bertugas juga sebagai Deputi III Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Ekonomi Strategis di KSP. Berarti beliau mendapat dua sumber gaji dari negara. Bagaimana bisa terjadi?
Sila bertanya hal yang sama dan jawab sendiri. Mengapa rangkap jabatan dan gaji Denni bisa terjadi. Mudah-mudahan alasannya bukan karena tidak ada lagi orang yang mampu memimpin pelaksanaan program Kartu Prakerja selain beliau. Dan semoga pula para direktur lainnya tidak turut "bernasib baik" seperti beliau.
Jika masih ada pertanyaan atau keganjilan lain seputar pelaksanaan program Kartu Prakerja, sila diteruskan. Publik cuma berharap program bisa berjalan baik dan pada akhirnya memberi manfaat besar bagi para penerima.
***
Referensi tambahan: KOMPAS.com, katadata.co.id, dan detik.com
